Ayuk Anjarwati
Waktu
luang memang sayang kalau terbuang. Untuk itu waktu luang harus dimanfaatkan
betul. Inilah yang menjadi pegangan Ayuk Anjarwati. Perempuan kelahiran Pati, 9
April 2000 ini memanfaatkan betul waktu luang untuk beraktivitas yang manfaat,
membaca.
luang memang sayang kalau terbuang. Untuk itu waktu luang harus dimanfaatkan
betul. Inilah yang menjadi pegangan Ayuk Anjarwati. Perempuan kelahiran Pati, 9
April 2000 ini memanfaatkan betul waktu luang untuk beraktivitas yang manfaat,
membaca.
Hal
ini ia lakukan sudah hampir setahun. Terutama saat waktu luang di sekolah, ia
kerap asyik dengan bukunya. ”Jam kosong atau saat istirahat itu waktunya baca
buku,” kata Ayuk kepada Lingkar Muria.
ini ia lakukan sudah hampir setahun. Terutama saat waktu luang di sekolah, ia
kerap asyik dengan bukunya. ”Jam kosong atau saat istirahat itu waktunya baca
buku,” kata Ayuk kepada Lingkar Muria.
Ayuk
menambahkan, dipilihnya jam kosong untuk membaca, sebab dirinya memang tak mau
menyia-nyiakan waktu senggang yang ada. ”Saya lebih seneng baca novel. Terutama
tema-tema percintaan remaja,” imbuh siswi Jurusan Farmasi SMK Cordova ini.
menambahkan, dipilihnya jam kosong untuk membaca, sebab dirinya memang tak mau
menyia-nyiakan waktu senggang yang ada. ”Saya lebih seneng baca novel. Terutama
tema-tema percintaan remaja,” imbuh siswi Jurusan Farmasi SMK Cordova ini.
Dikatakannya
kenapa suka novel remaja, perempuan yang tinggal di Desa Mojo Kecamatan Cluwak
Kabupaten Pati ini mengaku, jalan ceritanya hampir mirip seperti yang ia alami
di kenyataan.
kenapa suka novel remaja, perempuan yang tinggal di Desa Mojo Kecamatan Cluwak
Kabupaten Pati ini mengaku, jalan ceritanya hampir mirip seperti yang ia alami
di kenyataan.
”Novel-novel
percintaan remaja itu unik, indah, dan pokoknya sesuai dengan seusia saya,”
ujar perempuan yang suka dengan warna kuning ini.
percintaan remaja itu unik, indah, dan pokoknya sesuai dengan seusia saya,”
ujar perempuan yang suka dengan warna kuning ini.
Kesukaan
membaca novel ini diakuinya pertama kali karena terpaksa. Saat awal masuk kelas
XII dulu, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, ia disuruh menganalisis karya
sastra. Dari situ Ayuk mulai kesengsem baca novel. Hingga akhirnya novel
menjadi kekasihnya saat waktu luang. Baik itu saat di sekolah maupun di rumah.
membaca novel ini diakuinya pertama kali karena terpaksa. Saat awal masuk kelas
XII dulu, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, ia disuruh menganalisis karya
sastra. Dari situ Ayuk mulai kesengsem baca novel. Hingga akhirnya novel
menjadi kekasihnya saat waktu luang. Baik itu saat di sekolah maupun di rumah.
”Tapi
kebanyakan bersinggungan dengan novel saat di sekolah sih, terutama saat jam
istirahat,” akunya. (lil)
kebanyakan bersinggungan dengan novel saat di sekolah sih, terutama saat jam
istirahat,” akunya. (lil)