Ilustrasi Macan Tutul |
KUDUS – Secara umum kondisi hutan Muria
masih bagus. Bahkan dalam sebuah pantauan, ada 13 ekor macan tutul dalam radius
55 kilometer yang berhasil diabadikan gambarnya. Hal itu disampaikan Ketua
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Ratih Loekito dalam pertemuan di
Command Center Selasa (5/3/2019). Pertemuan itu membahas soal pelestarian hutan
Muria.
masih bagus. Bahkan dalam sebuah pantauan, ada 13 ekor macan tutul dalam radius
55 kilometer yang berhasil diabadikan gambarnya. Hal itu disampaikan Ketua
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Ratih Loekito dalam pertemuan di
Command Center Selasa (5/3/2019). Pertemuan itu membahas soal pelestarian hutan
Muria.
”Kami sedang mengadakan riset di
hutan Muria. Riset sudah berlangsung 30 persen. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang komprehensif soal
berbagai hal di dalam kawasan hutan tersebut,” terangnya.
hutan Muria. Riset sudah berlangsung 30 persen. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang komprehensif soal
berbagai hal di dalam kawasan hutan tersebut,” terangnya.
Pertemuan itu dihadiri Bupati
Kudus HM Tamzil, Sekda Sam’ani Intakoris, Vice President Director PT Djarum FX
Supanji, dan perwakilan Perhutani Muria-Patiayam, serta pihak-pihak yang
terkait dengan keberadaan hutan Muria.
Kudus HM Tamzil, Sekda Sam’ani Intakoris, Vice President Director PT Djarum FX
Supanji, dan perwakilan Perhutani Muria-Patiayam, serta pihak-pihak yang
terkait dengan keberadaan hutan Muria.
”Dari penelitian itu, data yang
terkumpul digunakan untuk kepentingan pelestarian hutan Gunung Muria. Meski keanekaragaman
hayatinya masih terjaga, namun dalam kurun waktu 1990-2014 tutupan hutan
mengalami perubahan. Dan diyakini sebagian diantaranya berdampak terhadap
kerusakan hutan,” jelasnya.
terkumpul digunakan untuk kepentingan pelestarian hutan Gunung Muria. Meski keanekaragaman
hayatinya masih terjaga, namun dalam kurun waktu 1990-2014 tutupan hutan
mengalami perubahan. Dan diyakini sebagian diantaranya berdampak terhadap
kerusakan hutan,” jelasnya.
Hasil video Macan Tutul di Hutan Muria |
Penelitian itu, pihaknya sampai
memasang sebanyak 37 unit kamera di berbagai lokasi untuk memantau kawasan,
termasuk keberadaan macan tutul. Melalui data yang tersaji, diharapkan dapat
dilakukan kegiatan yang tepat untuk menyeimbangkan produksi dan konservasi. ”Konservasi
harus dilakukan tanpa menunggu kondisi buruk,” kata Ratih yang menyebut temuan
keberadaan macan tutul merupakan bagian dari penelitian besar yang dilakukannya
tersebut.
memasang sebanyak 37 unit kamera di berbagai lokasi untuk memantau kawasan,
termasuk keberadaan macan tutul. Melalui data yang tersaji, diharapkan dapat
dilakukan kegiatan yang tepat untuk menyeimbangkan produksi dan konservasi. ”Konservasi
harus dilakukan tanpa menunggu kondisi buruk,” kata Ratih yang menyebut temuan
keberadaan macan tutul merupakan bagian dari penelitian besar yang dilakukannya
tersebut.
Vice President Director PT Djarum
FX Supanji mengatakan, apa yang dilakukan institusinya itu merupakan kerjasama.
Pihaknya menggandeng YKAN untuk menggelar riset di hutan Muria.
Baca juga : Begini Indahnya Wisata Alam Gunungsari Pati
FX Supanji mengatakan, apa yang dilakukan institusinya itu merupakan kerjasama.
Pihaknya menggandeng YKAN untuk menggelar riset di hutan Muria.
Baca juga : Begini Indahnya Wisata Alam Gunungsari Pati
”Supaya ada langkah sinergis dan
komprehensif untuk pelestarian hutan Muria. ”Bila kita baik pada alam, alam
juga sebaliknya,” kata FX Supanji seperti dikutip dari Suara Merdeka halaman Suara Muria.
komprehensif untuk pelestarian hutan Muria. ”Bila kita baik pada alam, alam
juga sebaliknya,” kata FX Supanji seperti dikutip dari Suara Merdeka halaman Suara Muria.
Sementara itu, orang nomor satu
di Kabupaten Kudus, HM Tamzil turut mengapresiasi langkah penelitian itu. ”Kelestarian
kawasan hutan Muria sangat penting bagi Kudus,” katanya. (alb)
di Kabupaten Kudus, HM Tamzil turut mengapresiasi langkah penelitian itu. ”Kelestarian
kawasan hutan Muria sangat penting bagi Kudus,” katanya. (alb)
Apakah penelitian harus menjadi konsumsi publik?bukankah ini bisa mengamcam kelangsungan satwa liar tersebut.