JAKARTA – Tokoh perempuan asal Jepara, Ratu Kalinyamat bakal dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Presiden Republik Indonesia telah menyetujui sejumlah tokoh yang telah ditetapkan sebagai Calon Pahlawan Nasional dan akan menerima Gelar Pahlawan Nasional dalam sebuah upacara penghargaan yang akan diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 10 November 2023, di Istana Negara.
Informasi penganugerahan gelar pahlawan nasional itu terungkap dalam surat resmi Kementerian Sekretariat Negara Sekretariat Militer Presiden. Surat kepada Kementerian Sosial itu ditandatangani oleh Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan.
Kementerian Sosial mengundang para ahli waris penerima, termasuk keluarga Ratu Kalinyamat untuk hadir di Jakarta paling lambat tanggal 8 November 2023. Kehadiran mereka diharapkan akan menambah kekhidmatan acara penghargaan tersebut.
Upacara penghargaan yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 November 2023 di Istana Negara akan menjadi momen bersejarah yang akan selalu diingat oleh masyarakat Jepara dan Jawa Tengah.
Diketahui bahwa Ratu Kalinyamat merupakan seorang Ratu yang sangat dihormati oleh bangsa Portugis dan memiliki nilai-nilai perjuangan yang patut dijadikan contoh oleh generasi masa kini.
Fakta-fakta ketokohan Ratu Kalinyamat telah dipaparkan dalam buku laporan hasil penelitian empiris berhasil diterbitkan Yayasan Darma Bhakti Lestari bekerjasama dengan sejumlah pihak. Buku yang diterbitkan Media Indonesia Publishing ini memuat data-data yang mendukung substansial dan penguatan akademik terhadap usulan penganugerahan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
Laporan ini dikerjakan oleh tim yang sangat berkompeten dari berbagai disiplin ilmu. Didukung penuh oleh pemerintah daerah, kampus, dan masyarakat Jepara khususnya.
Fakta-fakta sejarah tentang perempuan yang memiliki darah keturunan dari Kerajaan Demak ini disajikan dalam 9 BAB.
Mulai dari sosok Ratu Kalinyamat, perannya melawan kolonialisme dan Imperialisme Portugis di Nusantara, cerita tentang invasi Jepara ke Malaka, membela bangsa Hitu, membantu pasukan Aceh, upaya mengusir Portugis dari Malaka, legacy sang Ratu, hingga tentang julukan Rainha De Japora Senhora Poderosa E Rica dari orang-orang Portugis.
Dalam testimoninya, pengamat militer sekaligus Presiden Indonesian Institute for Maritime Studies Dr. Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat pada 1549-1579, Jepara berhasil dibawa ke masa kejayaan.
Kemampuan industri dan kekuatan maritim yang dibangun, mampu memimpin era industrialisasi maritim di kawasan Asia Tenggara. Selain itu Sang Ratu tampil sebagai leader aliansi kekuatan kesultanan Islam di kawasan (Johor, Aceh, Maluku an Jepara).
“Visi Ratu Kalinyamat dalam aliansi itu adalah mencapai kesejahteraan bersama dan menghilangkan ancaman/musuh yang besar kala itu Portugis,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebut kehadiran Ratu Kalinyamat sebagai seorang perempuan pada saat itu merupakan suatu lambang bahwa di Nusantara ini perempuan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi.
“Ketinggian Ratu Kalinyamat ditandai dengan kemampuan memimpin penyerangan ke berbagai tempat yang dikuasai penjajah Portugis,” tulisnya dalam pengantar buku laporan hasil riset tersebut.
Penulis: Fatwa
Editor: Fatwa