Tari Kolosal Kirab Boyongan Hari Jadi Pati pada tahun 2019 |
Selain wisata alam, juga wisata kuliner salah satu yang menjadi magnet wisatawan adalah sajian wisata budaya dengan kearifan lokal, serta keunikannya.
PATI – Wisata budaya kini menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Wisata budaya memiliki keunikan tersendiri. Ada nilai-nilai kearifan lokal yang sarat akan makna dan bisa mengundang decak kagum bagi mereka yang menonton.
Di Kabupaten Pati, daerah yang memiliki budaya agraris dan pesisiran yang kuat juga melahirkan banyak budaya yang menarik dan unik, sehingga akhirnya menjadi magnet “wisata budaya” bagi para wisatawan.
Berikut redaksi merangkum wisata budaya yang ada di Bumi Mina Tani yang bersumber dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pati :
1. Festival Budaya Landoh Kayen, diselenggarakan setiap 10 Rajab, yang merupakan rangkaian haul Syeh jangkung untuk mengenang dan mewarisi semangat perjuangannya semasa hidup melalui syiar Islam di Desa Landoh Kayen. Syeh Jangkung atau Saridin merupakan salah seorang tokoh legendaris di Kabupaten Pati, bahkan namanya diambil sebagai julukan tim sepak bola Persipa Pati yaitu Laskar Saridin
2. Festival Budaya Sunan Prawoto, diselenggarakan setiap 15 Rajab, dalam rangka haul Sunan Prawoto. Sunan Prawoto merupakan salah satu sultan dari Kerajaan Islam Demak. Dipercaya pada suatu masa pusat kekuasaan Kerajaan Demak pernah berdiri di wilayah yang berada di lereng Pegunungan Kendeng ini.
Keramaian tradisi meron di Sukolilo Pati tahun 2022 |
3. Festival Kali Silugonggo, dilakukan setiap 8 Syawal, tepatnya di Desa Kedungpancing Juwana. Agenda rutinnya adalah lomba perahu tradisional. Di desa ini juga terkenal sebagai pusat pelatihan atlet dayung Kabupaten Pati yang banyak menyumbang medali emas di level provinsi bahkan hingga internasional.
4. Tradisi Larung Sesaji Banyutowo, dilakukan setiap 8 Syawal, tepatnya di TPI Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti. Acaranya yaitu tradisi larung sesaji bagi para nelayan dalam rangka wujud syukur atas hasil laut yang sudah dinikmati, sekaligus memohon selamat dalam bekerja sehari-hari.
5. Tradisi Larung Sesaji Juwana, diselenggarakan setiap 8 Syawal, tepatnya di TPI Juwana. Acara larung sesaji di Juwana sangat ramai, biasanya para pengunjung akan ikut mengiringi pelarungan sesaji yang dilakukan di muara Sungai Juwana.
6. Tradisi Larung Sesaji Sambiroto, dilakukan setiap 8 Syawal, di TPI Sambiroto Tayu. Sama seperti larung sesaji, agenda ini dilakukan sebagai tradisi untuk meminta keselamatan dan wujud syukur para nelayan.
7. Haul Syeh Ronggo Kusumo, dilakukan setiap 10 Dzulqo’dah, tepatnya di makam Syeh Ronggo Kusumo Desa Ngemplak Margoyoso, acara rangkaian haul dan kirab budaya diiringi grup kesenian dan marching band. Bahkan diklaim kirab ini menjadi yang paling spektakuler dalam menyajikan parade marching band di Kabupaten Pati.
8. Prosesi Hari Jadi Kabupaten Pati, dilakukan setiap 5 tahun sekali pada 7 Agustus. Terakhir dilakukan pada 2019 lalu, kirab dilakukan secara spektakuler, dengan rute dari Pendopo Genuk Kemiri ke Pendopo Kaborongan Pati, tradisi boyongan mengenang kepindahan kadipaten pesantenan ke kadipaten pati. Selain kirab juga digelar pertunjukan-pertunjukan seperti teatrikal terbentuknya Kabupaten Pati.
9. Festival Tradisi Budaya Tambakromo, setiap 1 Muharom, tepatnya di Makam Nyi Ageng Ngerang Desa Ngerang Tambakromo. Acara berupa kirab budaya.
10. Festival Tradisi Budaya Kajen, diselenggarakan ssetiap 10 Muharom, tepatnya di Makam Syeh Ahmad Mutamakkin Desa Kajen Margoyoso, mengenang pengabdian dan perjuangan untuk syiar Islam. Ada banyak kegiatan, mulai dari pengajian, buka luwur, dan juga acara kirab yang menampilkan puluhan grup marching band.
11. Tradisi Meron, setiap 13 Robi’ul Awal, di Desa/Kecamatan Sukolilo. Acara ini merupakan peringatan maulid nabi. Diadakan kirab dengan sejumlah gunungan. Tradisi ini mirip dengan Sekaten di Yogyakarta. Kemeriahan tradisi ini bahkan sampai membuat jalan utama menuju Purwodadi harus ditutup selama peregelaran tradisi ini.
12. Tradisi Sendang Sani, diselenggarakan pada 12 Robi’ul Awal, di Desa Tamansari Tlogowungu. Acara ini sebagai bentuk peringatan maulid nabi. (ars)