PATI – Forum komunikasi pengasuh pondok pesantren (FKPP) menggelar diskusi dan rapat bersama menjelang tahun ajaran baru. Dalam kesempatan itupun mereka mengajak agar para santri dapat menguatkan semangat dalam mencari ilmu dan memperbaiki akhlak.
Pertemuan yang dihadiri 45 pengasuh pondok pesantren se Kajen dan sekitarnya itu digelar di Aula MA Salafiyah Kajen Sabtu (14/6/2018) kemarin. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam diskusi tersebut.
Diskusi itu dinilai penting mengingat Kajen sebagai sentra pesantren dengan puluhan ponpes dan madrasah yang berbasis pesantren dengan jumlah ribuan santri. Hal tersebut tentu saja memiliki tantangan dan ragam permasalahan terutama di era modern seperti sekarang ini. Sehingga dibutuhkan pengelolaan yang serius bagi pengasuh ponpes secara khusus dan masyarakat secara umum.
KH. Mujibur Rachman Ma’mun selaku ketua FKPP mengatakan diantara keputusan dan kesepakatan yang telah dihasilkan itu seperti penerapan pemberlakukan kembali jam malam di lingkungan pondok pesantren khususnya bagi para santri.
“Untuk itu kami sudah melibatkan banser dan juga keamanan lokal untuk menjaga keamanan dan pemberlakuan jam malam tersebut,”terangnya.
Kontrol Santri
Menurutnya, pemberlakuan jam malam sangat efektif guna mengontrol para santri sehingga bisa lebih fokus dalam pembelajaran baik di pondok pesantren maupun ketika belajar di Madrasah.
“Dengan langkah ini, kami semua berharap akan mampu meningkatkan ghiroh santri dalam bertholabul ilmi dan juga akan meningkatkan kebersamaan para pengasuh Pondok Pesantren dalam melaksanakan pembinaan akhlaq para santri,”ujarnya.
Kyai Muda yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Mujib ini juga menilai upaya tersebut bertepatan dengan momen tahun ajaran baru. Banyak para santri baru yang datang dengan keberagaman latar belakang. Sehingga aturan diharapkan mampu menjadi pegangan para santri dalam meraih tujuan awal datang ke pesantren.
“Zaman dengan kecanggihan teknologi dan interaksi global akan membawa dampak positif maupun negatif. Untuk itu, sistem kontrol dengan berupa penerapan jam malam bisa sebagai filter dan juga kontrol dalam pergaulan santri sehingga tidak terpengaruh dampak negatif dari pergaulan di era globalisasi sekarang ini,”tambahnya. (has)