Tarian Rondhek Banyumanis |
JEPARA – Kabupaten Jepara menampilkan kesenian Tari Rondhek dari Desa
Banyumanis Kecamatan Donorojo, di Pameran, Rekreasi, Produk Pembangunan (PRPP)
Jateng Fair akhir pekan lalu di Semarang.
Banyumanis Kecamatan Donorojo, di Pameran, Rekreasi, Produk Pembangunan (PRPP)
Jateng Fair akhir pekan lalu di Semarang.
Sebanyak 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Jepara unjuk
gigi dalam ajang tahunan tersebut. Mulai dari produk khas daerah, hingga
keunikan seni dan budaya masing-masing.
gigi dalam ajang tahunan tersebut. Mulai dari produk khas daerah, hingga
keunikan seni dan budaya masing-masing.
Sebanyak 13 anggota tampil membawakan tarian tersebut, tarian terbaru
yang disuguhkan Kabupaten Jepara merupakan kombinasi dari tari Reog dan tari
Ledhek. Dengan menggunakan kuda kepang serta kacamata hitam sebagai identitas
kesenian reog dan memakai kostum tari ledhek (Red, Tayub).
yang disuguhkan Kabupaten Jepara merupakan kombinasi dari tari Reog dan tari
Ledhek. Dengan menggunakan kuda kepang serta kacamata hitam sebagai identitas
kesenian reog dan memakai kostum tari ledhek (Red, Tayub).
Penata tari Rondhek, Kaolan dari DKD Desa Banyumanis mengatakan, tarian
ini muncul, berawal dari banyaknya kesenian tari reog dan juga ledhek yang ada
di Banyumanis.
ini muncul, berawal dari banyaknya kesenian tari reog dan juga ledhek yang ada
di Banyumanis.
“Saya harapkan tarian Rondhek Banyumanis ini akan bisa menjadi tarian
khas kawasan pesisir utara Jepara. Mulai dari iringannya serta kostumnya
,memang murni dari kedua tarian tersebut kemudian dipraktikkan sehingga muncul
tari Rondhek oleh DKD Desa Banyumanis,” katanya usai pentas kesenian tersebut.
khas kawasan pesisir utara Jepara. Mulai dari iringannya serta kostumnya
,memang murni dari kedua tarian tersebut kemudian dipraktikkan sehingga muncul
tari Rondhek oleh DKD Desa Banyumanis,” katanya usai pentas kesenian tersebut.
Tari Rondhek sendiri telah muncul sejak satu tahun yang lalu, saat
pertama pentas pada sedekah bumi Desa Banyumanis.
pertama pentas pada sedekah bumi Desa Banyumanis.
Plt Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza berharap, agar kesenian
tradisional dari Kabupaten Jepara dapat dikenal luas hingga kancah
internasional.
tradisional dari Kabupaten Jepara dapat dikenal luas hingga kancah
internasional.
“Ini merupakan penampilan kedua setelah satu hari sebelumnya juga
tampil pada Borobudur International Festival 2019, dengan menampilkan tarian
Dewi Trisekti di Borobudur International Arts and Performance Festival (BIAPF) 2019
di taman Lumbini Komplek Candi Borobudur dan Candi Pawon di Desa Wanurejo
Kabupaten Magelang Jawa Tengah,” jelasnya. (hus)
tampil pada Borobudur International Festival 2019, dengan menampilkan tarian
Dewi Trisekti di Borobudur International Arts and Performance Festival (BIAPF) 2019
di taman Lumbini Komplek Candi Borobudur dan Candi Pawon di Desa Wanurejo
Kabupaten Magelang Jawa Tengah,” jelasnya. (hus)