Kulit jeruk pamelo |
Di tangan orang kreatif, apapun
bisa menjadi berharga. Seperti yang dilakukan para mahasiswa KKN di Desa Bageng
ini misalnya. Limbah kulit jeruk pamelo diolahnya menjadi selai. Hasilnya,
limbah yang sia-sia menjadi berguna.
Asap dari dapur mengepul tebal.
Matahari mulai beranjak naik. Sinarnya terik. Di dalam dapur, keriuhan
anak-anak muda menambah kesibukan. Kholishotin Mu’arofah terlihat cekatan
memotong-motong sebuah benda berwarna putih yang sudah direbus beberapa menit
itu.
Matahari mulai beranjak naik. Sinarnya terik. Di dalam dapur, keriuhan
anak-anak muda menambah kesibukan. Kholishotin Mu’arofah terlihat cekatan
memotong-motong sebuah benda berwarna putih yang sudah direbus beberapa menit
itu.
Potongan dadu itu adalah kulit
jeruk pamelo bagian dalamnya. Bagian luar yang berwarna hijau sudah dibuang. Bagian dalamnya memiliki
kegunaan. Dijadikan bahan selai. Pembuatannya sangat sederhana. Bahannya murah.
jeruk pamelo bagian dalamnya. Bagian luar yang berwarna hijau sudah dibuang. Bagian dalamnya memiliki
kegunaan. Dijadikan bahan selai. Pembuatannya sangat sederhana. Bahannya murah.
”Kami hanya memanfaatkan apa yang
ada. Apalagi di tempat ini banyak sekali jeruk pamelo. Kadang warga banyak
menjual dalam bentuk kupasan. Nah kulitnya yang terbuang, melimpah di sini.
Sayang hanya menjadi seonggok sampah saja, dari situ kami menemukan ide membuat
selai berbahan dasar bagian dalam kulit jeruk pamelo ini,” jelas Kholishotin
Mu’arofah, kordinator Tim KKN Universitas PGRI Semarang posko Desa Bageng
Kecamatan Gembong.
ada. Apalagi di tempat ini banyak sekali jeruk pamelo. Kadang warga banyak
menjual dalam bentuk kupasan. Nah kulitnya yang terbuang, melimpah di sini.
Sayang hanya menjadi seonggok sampah saja, dari situ kami menemukan ide membuat
selai berbahan dasar bagian dalam kulit jeruk pamelo ini,” jelas Kholishotin
Mu’arofah, kordinator Tim KKN Universitas PGRI Semarang posko Desa Bageng
Kecamatan Gembong.
Seperti diketahui, desa ini
menjadi sentra penghasil jeruk pamelo andalan di Kabupaten Pati. Para pecinta
buah jeruk besar ini, pasti akan langsung familiar dengan jeruk pamelo dari
Dukuh Rubiah, Desa Bageng.
menjadi sentra penghasil jeruk pamelo andalan di Kabupaten Pati. Para pecinta
buah jeruk besar ini, pasti akan langsung familiar dengan jeruk pamelo dari
Dukuh Rubiah, Desa Bageng.
”Dan di sini banyak sekali
kulit-kulit kupasan jeruk yang terbuang percuma, makanya kami mencoba
memanfaatkannya,” imbuh mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling ini.
kulit-kulit kupasan jeruk yang terbuang percuma, makanya kami mencoba
memanfaatkannya,” imbuh mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling ini.
Pembuatannya sangat sederhana.
Kulit pamelo yang berwarna putih direndam dan diberi satu sendok garam. Rendam
3 – 5 menit. Air rendaman kemudian dibuang, kemudian rebus selama 5 menit.
Kulit pamelo yang berwarna putih direndam dan diberi satu sendok garam. Rendam
3 – 5 menit. Air rendaman kemudian dibuang, kemudian rebus selama 5 menit.
Setelahnya, perah kulit yang
sudah direbus itu. Kemudian rendam lagi selama 24 jam. dengan proses pergantian
air selama empat jam sekali. Setelah itu kulit pamelo dibilas dengan air matang
hingga bersih.
sudah direbus itu. Kemudian rendam lagi selama 24 jam. dengan proses pergantian
air selama empat jam sekali. Setelah itu kulit pamelo dibilas dengan air matang
hingga bersih.
”Baru kemudian dipotong dadu agar
mudah dihaluskan. Haluskan kulit tersebut, lalu masak kulit pamelo tersebut
dengan campuran gula halus dengan perbandingan 3 ; 1 selama 60 menit,”
jelasnya.
mudah dihaluskan. Haluskan kulit tersebut, lalu masak kulit pamelo tersebut
dengan campuran gula halus dengan perbandingan 3 ; 1 selama 60 menit,”
jelasnya.
Produk inovasi ini diberi nama
“Kulo”, akronim dari kulit pamelo. Produk ini dinilai patut bersaing. ”Teksturnya
unik. Akan lebih baik lagi kalau dibuat aneka rasa dengan bahan utama kulit
pamelo ini. Kemarin ibu-ibu PKK sudah tertarik. Mereka hendak membikin dengan
varian rasa pandan. Saat ini memang hanya rasa manis saja,” terangnya.
“Kulo”, akronim dari kulit pamelo. Produk ini dinilai patut bersaing. ”Teksturnya
unik. Akan lebih baik lagi kalau dibuat aneka rasa dengan bahan utama kulit
pamelo ini. Kemarin ibu-ibu PKK sudah tertarik. Mereka hendak membikin dengan
varian rasa pandan. Saat ini memang hanya rasa manis saja,” terangnya.
Kedepan, dirinya berharap,
inovasi ini bisa menjadi alternatif warga memanfaatkan kulit jeruk pamelo yang
banyak terbuang percuma itu. Apalagi, saat dites tekstur selai dari kulit jeruk
pamelo ini terbilang unik, dan cocok seperti selai pada umumnya. Inovasi lebih
kepada pemilihan rasa. (alb)
inovasi ini bisa menjadi alternatif warga memanfaatkan kulit jeruk pamelo yang
banyak terbuang percuma itu. Apalagi, saat dites tekstur selai dari kulit jeruk
pamelo ini terbilang unik, dan cocok seperti selai pada umumnya. Inovasi lebih
kepada pemilihan rasa. (alb)