MARGOYOSO
– Naskah “Surat untuk A” dipentaskan anak-anak Teater Aliyah Salafiyah (Teasa)
pagi kemarin. Pentas teater itu digelar dalam rangka peringatan hari pendidikan
nasional yang jatuh kemarin di aula MA Salafiyah Kajen.
– Naskah “Surat untuk A” dipentaskan anak-anak Teater Aliyah Salafiyah (Teasa)
pagi kemarin. Pentas teater itu digelar dalam rangka peringatan hari pendidikan
nasional yang jatuh kemarin di aula MA Salafiyah Kajen.
Pemilihan naskah karya Siwigustin
tersebut menjadi perenungan bersama di hari pendidikan nasional.
”Konflik-konflik dalam naskah itu tak lepas dari dunia pendidikan kita hari
ini. Naskah ini sangat pas untuk peringatan hari pendidikan. Sejalan dengan
tema tahun ini menguatkan pendidikan memajukan kebudayaan,” kata Arif Khilwa,
pembina ekstrakurikuler teater sekaligus sutradara dalam pementasan tersebut.
tersebut menjadi perenungan bersama di hari pendidikan nasional.
”Konflik-konflik dalam naskah itu tak lepas dari dunia pendidikan kita hari
ini. Naskah ini sangat pas untuk peringatan hari pendidikan. Sejalan dengan
tema tahun ini menguatkan pendidikan memajukan kebudayaan,” kata Arif Khilwa,
pembina ekstrakurikuler teater sekaligus sutradara dalam pementasan tersebut.
Naskah itu menceritakan tentang
kehidupan ibu-ibu manula yang sangat gelisah, akibat kehilangan sesuatu yang
berharga di masa lalunya. Ibu-ibu tersebut kini diasuh oleh keponakannya yang
bernama Ana. Sebagai keponakan Ana nampak ikhlas merawat para bibinya tersebut.
kehidupan ibu-ibu manula yang sangat gelisah, akibat kehilangan sesuatu yang
berharga di masa lalunya. Ibu-ibu tersebut kini diasuh oleh keponakannya yang
bernama Ana. Sebagai keponakan Ana nampak ikhlas merawat para bibinya tersebut.
”Ana dikisahkan sangat ikhlas karena
merasa itu sebagai penebusan dosa dirinya atas kedua orang tuanya yang telah
meninggal. Ketika kedua orang tuanya sudah tak ada, Ana diceritakan belum
sempat berbakti dan memohon maaf,” jelas Arif.
merasa itu sebagai penebusan dosa dirinya atas kedua orang tuanya yang telah
meninggal. Ketika kedua orang tuanya sudah tak ada, Ana diceritakan belum
sempat berbakti dan memohon maaf,” jelas Arif.
Kembali kepada para ibu manula
tersebut. Kesuma, salah satu perempuan tua itu diketahui setengah gila. Setiap
hari menunggui anak keduanya datang bertamu. Kesuma menganggap anak keduanya
masih hidup.
tersebut. Kesuma, salah satu perempuan tua itu diketahui setengah gila. Setiap
hari menunggui anak keduanya datang bertamu. Kesuma menganggap anak keduanya
masih hidup.
Padahal sudah mati bunuh diri
akibat stres. Anak kedua Kesuma sangat tertekan oleh keinginan ibunya yang menuntut
agar selalu meraih peringkat terbaik di sekolah seperti kakaknya. Karena itu si
anak kedua itu kehilangan kebebasan dan mengalami tekanan batin luar biasa.
Anak pertama Kesuma masih hidup. Dia jadi anak sukses tapi tak pernah menengok
ibunya.
akibat stres. Anak kedua Kesuma sangat tertekan oleh keinginan ibunya yang menuntut
agar selalu meraih peringkat terbaik di sekolah seperti kakaknya. Karena itu si
anak kedua itu kehilangan kebebasan dan mengalami tekanan batin luar biasa.
Anak pertama Kesuma masih hidup. Dia jadi anak sukses tapi tak pernah menengok
ibunya.
Selain Kesuma ada Nanik. Dia adik
Kesuma. Tak memiliki anak dan akhirnya ditinggal kabur suaminya yang kepincut
perempuan lain. Tokoh lain juga dikisahkan sama menderitanya dengan Kesuma dan
Nanik.
Kesuma. Tak memiliki anak dan akhirnya ditinggal kabur suaminya yang kepincut
perempuan lain. Tokoh lain juga dikisahkan sama menderitanya dengan Kesuma dan
Nanik.
Ada yang memiliki anak yang
berbakti, tetapi takut istri. Akhirnya tak berani menengok ibunya. Ada juga
yang menyesal karena selalu berprasangka buruk kepada suaminya, yang setiap
hari menghabiskan waktu untuk membaca koran.
berbakti, tetapi takut istri. Akhirnya tak berani menengok ibunya. Ada juga
yang menyesal karena selalu berprasangka buruk kepada suaminya, yang setiap
hari menghabiskan waktu untuk membaca koran.
Dia baru menyadari ketika membaca
surat wasiat sebelum suaminya meninggal. Bahwa membaca koran adalah caranya
mengisi kesepian karena istrinya sibuk jalan-jalan dengan temannya.
surat wasiat sebelum suaminya meninggal. Bahwa membaca koran adalah caranya
mengisi kesepian karena istrinya sibuk jalan-jalan dengan temannya.
Ada juga yang terpaksa ditinggal
anaknya karena tidak direstui penikahan, sebab anaknya itu menikah dengan orang
yang masih terikat perkawinan dengan orang lain. Akhir cerita tersebut, Ana
kedatangan seorang ibu manula. Dia memohon bisa tinggal bersama Ana. Dia merasa
tidak diperhatikan oleh anaknya yang telah sibuk sebagai sebagai pejabat,
sedangkan cucunya juga sibuk dengan berbagai les yang dilakukan sepulang
sekolah. Praktis dia kesepian.
anaknya karena tidak direstui penikahan, sebab anaknya itu menikah dengan orang
yang masih terikat perkawinan dengan orang lain. Akhir cerita tersebut, Ana
kedatangan seorang ibu manula. Dia memohon bisa tinggal bersama Ana. Dia merasa
tidak diperhatikan oleh anaknya yang telah sibuk sebagai sebagai pejabat,
sedangkan cucunya juga sibuk dengan berbagai les yang dilakukan sepulang
sekolah. Praktis dia kesepian.
”Banyak pesan yang bisa diambil. Baik
sebagai anak maupun orang tua. Konflik dalam rumah tangga, gesekan antar
generasi. Disharmoni hubungan orang tua (ibu) dan anak. Pementasan ini seakan
mengingatkan kita tentang pentingnya sikap bijak dalam mejalani kehidupan.
Mengajak kita semua untuk selalu bisa menjalankan peran sesuai dengan status
yang melekat pada diri kita masing-masing,” begitu. (fmh)
sebagai anak maupun orang tua. Konflik dalam rumah tangga, gesekan antar
generasi. Disharmoni hubungan orang tua (ibu) dan anak. Pementasan ini seakan
mengingatkan kita tentang pentingnya sikap bijak dalam mejalani kehidupan.
Mengajak kita semua untuk selalu bisa menjalankan peran sesuai dengan status
yang melekat pada diri kita masing-masing,” begitu. (fmh)