Pembukaan Business Center Cordova di SMK Cordova Margoyoso Pati, Sabtu (20/11/2021) |
Berbagai jurusan di SMK Cordova, Margoyoso Pati memamerkan produk inovatif mereka. Pihak sekolah mendorong kegiatan usaha dengan melibatkan unsur pendidikan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan. Keseriusan itu tergambar melalui peluncuran Business Center Cordova (BCC).
PATI – Sabtu
(20/11/2021), SMK Cordova Margoyoso meluncurkan Business Center Cordova (BCC).
BCC merupakan tempat melakukan kegiatan usaha dengan melibatkan unsur
pendidikan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan.
Kepala SMK Cordova
Margoyoso, Nur Widarto mengungkapkan, kegiatan peluncuran BCC bersamaan dengan
Exhibition Works atau pameran produk hasil karya tiap jurusan. Tiap jurusan
juga memiliki jenama atau merek mereka masing-masing.
“Jurusan
Multimedia/Desain Komunikasi Visual (DKV) mengusung brand Wedar.id,
menghasilkan produk barang dan jasa di bidang videografi, desain grafis, siaran
langsung (live streaming), hingga podcast. Produk terapannya beragam, mulai
dari mug, kaos, buku, video iklan, hingga video animasi,” paparnya.
Jurusan Farmasi mengusung
merek Surgi Joyo dengan aneka produk herbal, di antaranya sirup telang, sirup
rosella, serbuk aneka empon-empon, hingga produk obat-obatan seperti salep.
Selanjutnya, dengan merek
B’Loven, Jurusan Kimia Industri menghasilkan aneka produk kebutuhan
sehari-hari, antara lain sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun cuci
mobil, dan minyak atsiri.
Adapun Jurusan Teknik
Otomotif memiliki merek Fero dengan produk berupa sepeda motor elektrik, yakni
sepeda motor yang tidak menggunakan bahan bakar minyak, melainkan energi
listrik.
“Hari ini kami menampilkan
karya para siswa dari empat jurusan, empat kompetensi keahlian, kami buat suatu
bisnis center, harapannya jadi suatu ikon bahwa SMA kami pusat keunggulan yang
punya karya siswa yang inovatif,” jelas Nur Widarto.
Di BCC ini, lanjut dia,
pihaknya menekankan para guru dan siswa di tiap jurusan untuk berkolaborasi
menciptakan karya-karya atau produk yang saling terkait, saling mendukung,
sehingga memberikan nilai lebih.
“Proyeksi ke depan agar
terus mengembangkan karya inovatif. Jurusan Kimia Industri kami harap ada
penelitian yang menghasilkan produk inovatif dengan memanfaatkan sumber daya
alam atau industri di lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, beberapa
waktu lalu jurusan Kimia Industri menghasilkan inovasi berupa alat pengukur
kadar rendemen pada singkong dan alat pengolahan limbah cair tapioka. Keduanya
bermanfaat untuk mendukung industri tepung tapioka di Margoyoso.
Lebih lanjut, seperti
Jurusan Farmasi bakal diarahkan menciptakan karya inovatif produk herbal.
Teknik mesin, karena era industri 4.0, bakal menciptakan karya inovatif motor
listrik. Kemudian Multimedia harus bisa menghasilkan karya-karya visual yang
mendukung produk-produk jurusan lain. (yan)