ACHMAD
ULIL ALBAB/RADAR KUDUS
ULIL ALBAB/RADAR KUDUS
Bupati
Haryanto melakukan pengecekan sejumlah alat untuk menghadapi bencana alam yang
sewaktu-waktu dapat terjadi di tengah musim penghujan saat gelar Apel
Kesiapsiagaan Bencana pagi kemarin di Alun-alun Pati.
Haryanto melakukan pengecekan sejumlah alat untuk menghadapi bencana alam yang
sewaktu-waktu dapat terjadi di tengah musim penghujan saat gelar Apel
Kesiapsiagaan Bencana pagi kemarin di Alun-alun Pati.
Lingkar Muria, PATI
– Bencana alam yang terjadi memang datang tiba-tiba dan tak bisa diprediksi
secara pasti. Demikian dikemukakan Bupati Pati Haryanto dalam Apel kesiapsiagaan
penanggulangan bencana Senin (11/12/17) pagi di Alun-alun Simpang lima Pati.
– Bencana alam yang terjadi memang datang tiba-tiba dan tak bisa diprediksi
secara pasti. Demikian dikemukakan Bupati Pati Haryanto dalam Apel kesiapsiagaan
penanggulangan bencana Senin (11/12/17) pagi di Alun-alun Simpang lima Pati.
Untuk
itu, lanjut Haryanto diperlukan sikap siap siaga dalam menghadapi segala
kemungkinan yang datang. ”Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Desember 2017 hingga Januari 2018 terjadi
puncak musim penghujan. Intensitas hujannya pun terbilang cukup tinggi. Untuk
itu perlu kesiapsiagaan terhadap bencana alam,” jelas Haryanto kepada Lingkar Muria.
itu, lanjut Haryanto diperlukan sikap siap siaga dalam menghadapi segala
kemungkinan yang datang. ”Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Desember 2017 hingga Januari 2018 terjadi
puncak musim penghujan. Intensitas hujannya pun terbilang cukup tinggi. Untuk
itu perlu kesiapsiagaan terhadap bencana alam,” jelas Haryanto kepada Lingkar Muria.
Langkah
awal siap siaga itu dilakukan dengan melibatkan kesiapan semua pihak di daerah.
Baik TNI, Polri, BPBD, para relawan maupun segenap masyarakat luas. Kabupaten
Pati sendiri masuk dalam urutan ke 11 dari 35 kabupaten/kota yang rawan bencana,
baik bencana alam maupun non alam. Sementara berada di angka 153 kabupaten/kota
di tingkat Nasional yang rawan bencana.
awal siap siaga itu dilakukan dengan melibatkan kesiapan semua pihak di daerah.
Baik TNI, Polri, BPBD, para relawan maupun segenap masyarakat luas. Kabupaten
Pati sendiri masuk dalam urutan ke 11 dari 35 kabupaten/kota yang rawan bencana,
baik bencana alam maupun non alam. Sementara berada di angka 153 kabupaten/kota
di tingkat Nasional yang rawan bencana.
”Untuk
itu saya berharap, semuanya dapat berpartisipasi menghadapi maupun terhadap
penanganan bencana. Jika terjadi bencana segera dilaporkan pada instansi
terkait, agar segera dilakukan penanganan,” imbuh bupati.
itu saya berharap, semuanya dapat berpartisipasi menghadapi maupun terhadap
penanganan bencana. Jika terjadi bencana segera dilaporkan pada instansi
terkait, agar segera dilakukan penanganan,” imbuh bupati.
Selain
itu, Haryanto juga mengingatkan tentang kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan terutama di saluran air ataupun
sungai. Juga kepada relawan agar tetap semangat dalam mengemban tugas dalam
penanganan terhadap bencana,” harap Haryanto.
itu, Haryanto juga mengingatkan tentang kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan terutama di saluran air ataupun
sungai. Juga kepada relawan agar tetap semangat dalam mengemban tugas dalam
penanganan terhadap bencana,” harap Haryanto.
Usai
menggelar apel, Bupati Haryanto turun langsung mengecek peralatan dalam
penangan bencana alam yang bisa saja terjadi di Pati. Diantaranya perahu karet,
alat pemotong pohon, alat menyelam, hingga peralatan untuk keperluan dapur
umum. (has)
menggelar apel, Bupati Haryanto turun langsung mengecek peralatan dalam
penangan bencana alam yang bisa saja terjadi di Pati. Diantaranya perahu karet,
alat pemotong pohon, alat menyelam, hingga peralatan untuk keperluan dapur
umum. (has)