Gus Yaqut saat melakukan orasi kebangsaan. |
REMBANG
– Reaksi keras ditunjukkan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil
Qoumas atas peristiwa berdarah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Gus Yaqut,
sapaan akrabnya, meminta aparat tegas pada pelaku kekerasan yang disebutnya
sebagai “pencoleng agama”, yang
berakibat empat orang jadi korban perilaku biadab atas nama agama itu.
“Kami
minta aparat tindak tegas pencoleng-pencoleng agama di Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah,” katanya saat menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan jutaan
kader secara virtual pada Minggu (29/11/2020).
Lebih
lanjut, Gus Yaqut memberi peringatan pada kelompok-kelompok kecil yang senang
mengatasnamakan agama. Perilaku biadab yang sangat merugikan agama. Ansor
Banser akan setia bersama TNI/Polri mengadang kelompok perusuh.
“Hentikan
perilaku kalian atau akan berhadapan dengan Ansor Banser. Kami, Ansor Banser
siap bersama TNI/Polri mengadang mereka,” tegas Gus Yaqut.
Selain
merespons dinamika politik kekinian, Gus Yaqut juga meminta semua kader menjadi
contoh penerapan protokol kesehatan. Bahu membahu menghadapi era pandemi
Covid-19. Termasuk komitmen untuk tidak asal menggelar acara, atas nama agama
sekalipun tapi mengabaikan keselamatan masyarakat.
“Era
sekarang, kita harus jaga kiai-kiai kita. Tidak hanya melindungi dari bully,
tapi dari pandemi. Jangan sowan kiai dulu, cari berkah dengan cara lain,”
katanya mengingatkan.
Terkait
pilkada serentak 9 Desember mendatang, Gus Yaqut juga meminta kader jadi
contoh. Tercatat ada 270 pelaksanaan Pilkada. Demokrasi, kata Gus Yaqut juga
harus dibuktikan dengan mengedepankan keselamatan warga, tidak hanya bicara hak
politik.
Apel
Kebangsaan virtual GP Ansor Banser diikuti seluruh pengurus cabang di Pulau
Jawa, 34 pimpinan wilayah di Indonesia, dan empat cabang luar negeri yakni
Malaysia, Korea Selatan, Mesir, dan Taiwan. Apel dengan protokol kesehatan
ketat ini mewakili 7 juta kader Ansor Banser. (hus)