Bibit tanaman. Sumber : Diskominfo Jepara |
JEPARA
– Lahan kritis di Kabupaten Jepara mendapat perhatian. Dinas Lingkungan Hidup
setempat bahkan sudah menyiapkan sekitar 400 ribu bibit tanaman keras siap
tanam, di Kebun Bibit Dinas (KBD), Bangsri.
– Lahan kritis di Kabupaten Jepara mendapat perhatian. Dinas Lingkungan Hidup
setempat bahkan sudah menyiapkan sekitar 400 ribu bibit tanaman keras siap
tanam, di Kebun Bibit Dinas (KBD), Bangsri.
Bibit-bibit tanaman itu disiapkan sebagai langkah penghijauan
lahan kritis. Kepala DLH Jepara Farikah Elida, baru-baru ini mengatakan,
sebagian besar bibit yang disalurkan ke masyarakat merupakan bibit tanaman
keras. Diantaranya adalah bibit pohon sengon, jati, trembesi, elo, cemara, dan
mahoni. Selain itu juga tanaman buah seperti durian, rambutan, matoa, alpukat,
sirsat dan kelengkeng.
lahan kritis. Kepala DLH Jepara Farikah Elida, baru-baru ini mengatakan,
sebagian besar bibit yang disalurkan ke masyarakat merupakan bibit tanaman
keras. Diantaranya adalah bibit pohon sengon, jati, trembesi, elo, cemara, dan
mahoni. Selain itu juga tanaman buah seperti durian, rambutan, matoa, alpukat,
sirsat dan kelengkeng.
“Bibit tanaman keras memang lebih banyak jumlahnya, lantaran kami
lebih fokus untuk program konservasi. Tanaman keras dibutuhkan untuk
menghijaukan kembali lahan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Jepara,” terangnya.
lebih fokus untuk program konservasi. Tanaman keras dibutuhkan untuk
menghijaukan kembali lahan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Jepara,” terangnya.
Lahan kritis di Jepara mencapai 349,05 hektare tersebar di sekitar
lereng Gunung Muria, Batealit, Bangsri, Keling, Mayong dan Kembang. Paling
besar di Kecamatan Batelait dan Keling.
lereng Gunung Muria, Batealit, Bangsri, Keling, Mayong dan Kembang. Paling
besar di Kecamatan Batelait dan Keling.
Kepala Seksi Pengendalian Kerusakan dan Pengembangan Kapasitas
Pemulihan di DLH Jepara, Duddy Ika Kurniawan mengatakan, tanaman yang
disediakan ini berpotensi bisa menyimpan cadangan air seperti trembesi dan elo,
cocok jika ditanam di wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai).
Pemulihan di DLH Jepara, Duddy Ika Kurniawan mengatakan, tanaman yang
disediakan ini berpotensi bisa menyimpan cadangan air seperti trembesi dan elo,
cocok jika ditanam di wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai).
Lebih lanjut, dia menyebut perbaikan lahan kritis tidak hanya
mengarah ke daerah lereng gunung saja. Wilayah pesisir pantai yang juga
mengalami ancaman lahan kritis juga mendapatkan perhatian.
mengarah ke daerah lereng gunung saja. Wilayah pesisir pantai yang juga
mengalami ancaman lahan kritis juga mendapatkan perhatian.
Ada beberapa wilayah pesisir pantai yang menghadapi ancaman abrasi
laut. Sedikitnya ada empat titik yang saat ini sudah menjadi perhatian serius
untuk bisa dipulihkan. Wilayah tersebut meliputi Ujungwatu, Mororejo, Bulak,
dan Tanggul Tlare.
laut. Sedikitnya ada empat titik yang saat ini sudah menjadi perhatian serius
untuk bisa dipulihkan. Wilayah tersebut meliputi Ujungwatu, Mororejo, Bulak,
dan Tanggul Tlare.
“Daerah-daerah itu menghadapi ancaman besar abrasi laut. Tahun
depan akan jadi prioritas. Tanaman yang akan disiapkan untuk wilayah pantai
adalah mangrove, cemara, dan ketapang. Saat ini bibit-bibit tanaman tersebut
sudah ada namun jumlahnya masih sedikit,” jelasnya. (has)
depan akan jadi prioritas. Tanaman yang akan disiapkan untuk wilayah pantai
adalah mangrove, cemara, dan ketapang. Saat ini bibit-bibit tanaman tersebut
sudah ada namun jumlahnya masih sedikit,” jelasnya. (has)