Temuan Pengidap Baru Meningkat Tiap Tahun
Salah satu pengurus Kelompok Dukungan Sebaya bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berdialog dengan peserta sosialisasi. |
Lingkar Muria, JEPARA – Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Plus Jepara menggelar sosialisasi pembinaan Orang Dengan HIV Aids (ODHA) di Aula RSUD RA Kartini Jepara belum lama ini. Acara tersebut diikuti sekitar 50 orang.
Pengurus KDS Plus Jepara, Tain, menuturkan,
sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pembinaan dan motivasi kepada ODHA di
Jepara. Saat ini, ODHA mendapatkan bantuan obat antiretroviral (Arv) dari pihak donatur. Sehingga dari bantuan obat
tersebut bisa dikonsumsi secara teratur.
sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pembinaan dan motivasi kepada ODHA di
Jepara. Saat ini, ODHA mendapatkan bantuan obat antiretroviral (Arv) dari pihak donatur. Sehingga dari bantuan obat
tersebut bisa dikonsumsi secara teratur.
“Kami tekankan kepada teman-teman ODHA
untuk patuh selama pengobatan Arv. Obat ini bersifat seumur hidup. Jika telat
beberapa menit saja dari jam yang ditentukan, bisa berakibat pada penurunan
sistem kekebalan tubuh,” ujarnya.
untuk patuh selama pengobatan Arv. Obat ini bersifat seumur hidup. Jika telat
beberapa menit saja dari jam yang ditentukan, bisa berakibat pada penurunan
sistem kekebalan tubuh,” ujarnya.
Menurutnya, kepatuhan dalam menjalankan
pengobatan Arv secara benar tentang dosis dan diminum tepat waktu sangat
dibutuhkan oleh ODHA. Hal ini untuk memperlambat perkembangan virus HIV dalam tubuh.
Jika pemakaian obat Arv terputus-putus, maka akan mempercepat perkembangan virus
dan menyebabkan kematian.
pengobatan Arv secara benar tentang dosis dan diminum tepat waktu sangat
dibutuhkan oleh ODHA. Hal ini untuk memperlambat perkembangan virus HIV dalam tubuh.
Jika pemakaian obat Arv terputus-putus, maka akan mempercepat perkembangan virus
dan menyebabkan kematian.
Selain sosialisasi, pihaknya juga
memberikan motivasi kepada ODHA terkait tantangan diskriminasi di masyarakat.
ODHA juga memiliki hak yang sama untuk menjalani hidup normal.
memberikan motivasi kepada ODHA terkait tantangan diskriminasi di masyarakat.
ODHA juga memiliki hak yang sama untuk menjalani hidup normal.
“Mereka harus
terus dimotivasi agar tidak terpuruk. Harus bisa membuktikan bahwa ODHA bisa
berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat. Stigma negatif di masyarakat
dijadikan pelecut semangat untuk melakukan pembuktian,” paparnya.
terus dimotivasi agar tidak terpuruk. Harus bisa membuktikan bahwa ODHA bisa
berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat. Stigma negatif di masyarakat
dijadikan pelecut semangat untuk melakukan pembuktian,” paparnya.
Disinggung terkait penemuan ODHA
tahun ini, pihaknya telah menemukan 18 temuan baru. Temuan tersebut diperoleh
dari RSUD RA Kartini sebanyak 11 orang, tiga orang di Puskesmas Pecangaan, dan
empat orang di Puskesmas Bangsri.
tahun ini, pihaknya telah menemukan 18 temuan baru. Temuan tersebut diperoleh
dari RSUD RA Kartini sebanyak 11 orang, tiga orang di Puskesmas Pecangaan, dan
empat orang di Puskesmas Bangsri.
“Temuan baru ini terus kami pantau. Di awal
penemuan seperti ini biasanya mereka masih malu mengakui statusnya sebagai
ODHA. Sehingga perlu pendekatan secara personal untuk merangkul mereka,”
tandasnya. (anw/lil)
penemuan seperti ini biasanya mereka masih malu mengakui statusnya sebagai
ODHA. Sehingga perlu pendekatan secara personal untuk merangkul mereka,”
tandasnya. (anw/lil)