jepara.go.id |
JEPARA
– Bisnis furnitur kayu diakui masih menjadi tumpuan perekonomian Jepara di
pasar global. Hal itu dilihat dari komoditas produk furnitur kayu yang masih
menduduki nilai ekspor tertinggi di Bumi Kartini ini.
– Bisnis furnitur kayu diakui masih menjadi tumpuan perekonomian Jepara di
pasar global. Hal itu dilihat dari komoditas produk furnitur kayu yang masih
menduduki nilai ekspor tertinggi di Bumi Kartini ini.
”Saat
ini tercatat terdapat 398 eksportir yang mengekspor produk furnitur kayu ke 111
negara tujuan,” papar Sekda Kabupaten Jepara, Solih saat menerima mahasiswa KKN
Universitas Diponegoro, Semarang pada Rabu (9/1/2019) di Pendapa Kartini
Jepara.
ini tercatat terdapat 398 eksportir yang mengekspor produk furnitur kayu ke 111
negara tujuan,” papar Sekda Kabupaten Jepara, Solih saat menerima mahasiswa KKN
Universitas Diponegoro, Semarang pada Rabu (9/1/2019) di Pendapa Kartini
Jepara.
Selain
itu sektor kerajinan kayu dan handycraft, produk kayu olahan, produk anyaman
atau mebel rotan, serta tekstil di Jepara juga masih menerbitkan harapan,
sebagai penggerak roda perekonomian. Sektor perdagangan, industri pengolahan,
serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan tiga sektor yang
memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jepara. “Namun sampai saat ini,
furnitur kayu masih menjadi penyangga utama perekonomian Jepara,” katanya.
itu sektor kerajinan kayu dan handycraft, produk kayu olahan, produk anyaman
atau mebel rotan, serta tekstil di Jepara juga masih menerbitkan harapan,
sebagai penggerak roda perekonomian. Sektor perdagangan, industri pengolahan,
serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan tiga sektor yang
memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jepara. “Namun sampai saat ini,
furnitur kayu masih menjadi penyangga utama perekonomian Jepara,” katanya.
Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2017, nilai ekspor jenis komoditi
produk furnitur kayu dalam dolar Amerika Serikat (USD) sebesar 166,8 juta USD,
disusul tekstil sebesar 6,4 juta USD. Kayu olahan sebesar 5,5 juta USD,
kerajinan kayu dan handycraft sebesar 3,9 juta USD, serta anyaman atau mebel
rotan sebesar 1,1 juta USD.
Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2017, nilai ekspor jenis komoditi
produk furnitur kayu dalam dolar Amerika Serikat (USD) sebesar 166,8 juta USD,
disusul tekstil sebesar 6,4 juta USD. Kayu olahan sebesar 5,5 juta USD,
kerajinan kayu dan handycraft sebesar 3,9 juta USD, serta anyaman atau mebel
rotan sebesar 1,1 juta USD.
Terkait
dengan kekayaan laut sendiri, kata Sholih. Pada 2017 lalu, tercatat dari 6.273
nelayan di Jepara telah menghasilkan produksi ikan laut basah, baik yang dijual
di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), maupun luar TPI sebanyak 8,5 juta kilogram
dengan nilai produksi sebesar Rp 42,7 miliar.
dengan kekayaan laut sendiri, kata Sholih. Pada 2017 lalu, tercatat dari 6.273
nelayan di Jepara telah menghasilkan produksi ikan laut basah, baik yang dijual
di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), maupun luar TPI sebanyak 8,5 juta kilogram
dengan nilai produksi sebesar Rp 42,7 miliar.
“Semua
itu, tentunya sebuah potensi yang patut dikembangkan agar dapat terus
menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan derajat kemakmuran seluruh
masyarakat Jepara,” katanya. (jepara.go.id/yan)
itu, tentunya sebuah potensi yang patut dikembangkan agar dapat terus
menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan derajat kemakmuran seluruh
masyarakat Jepara,” katanya. (jepara.go.id/yan)