Tsania Rahma Dini
HOBI gadis yang satu
ini travelling. Tsania Rahma Dini mengaku, pernah berkeliling dan
mengunjungi sejumlah tempat wisata. Baik yang dikelola pemerintah dan swasta.
Bahkan, tempat wisata yang masih alami dan belum tersentuh pengelolaan
siapapun.
ini travelling. Tsania Rahma Dini mengaku, pernah berkeliling dan
mengunjungi sejumlah tempat wisata. Baik yang dikelola pemerintah dan swasta.
Bahkan, tempat wisata yang masih alami dan belum tersentuh pengelolaan
siapapun.
Dia
menerangkan, wilayah yang pernah dikunjunginya tidak hanya di Pulau Jawa.
Sejumlah tempat wisata di luar pulau Jawa, seperti Bali sudah dijamah. ”Sudah
pernah ke beberapa tempat di Bali. Baik saat mengikuti progam kampus maupun
niat saya dan teman-teman ingin jalan-jalan,” kata gadis yang menempuh
pendidikan di jurusan Kepariwisataan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta
kemarin.
menerangkan, wilayah yang pernah dikunjunginya tidak hanya di Pulau Jawa.
Sejumlah tempat wisata di luar pulau Jawa, seperti Bali sudah dijamah. ”Sudah
pernah ke beberapa tempat di Bali. Baik saat mengikuti progam kampus maupun
niat saya dan teman-teman ingin jalan-jalan,” kata gadis yang menempuh
pendidikan di jurusan Kepariwisataan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta
kemarin.
Namun,
siapa sangka di beberapa tempat yang pernah dikunjunginya itu belum membuatnya
terkesan. Sebaliknya, gadis yang tinggal di Desa Keboromo, Tayu, terkesan saat travelling di tempat kelahirannya
sendiri. Yakni, Kabupaten Pati. Bahkan, dia penasaran dan ingin mengelola
sejumlah tempat wisata di Pati.
siapa sangka di beberapa tempat yang pernah dikunjunginya itu belum membuatnya
terkesan. Sebaliknya, gadis yang tinggal di Desa Keboromo, Tayu, terkesan saat travelling di tempat kelahirannya
sendiri. Yakni, Kabupaten Pati. Bahkan, dia penasaran dan ingin mengelola
sejumlah tempat wisata di Pati.
”Yang
paling tidak terlupakan saat ke Desa Jrahi, Gunungwungkal. Ternyata lokasinya
di desa dan jauh dari perkotaan. Masyarakatnya sangat sadar akan wisata.
Bahkan, warga bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat menginap untuk
beberapa hari. Sebab, mereka memiliki paket wisata mulai wisata alam hingga tradisi,”
bebernya.
paling tidak terlupakan saat ke Desa Jrahi, Gunungwungkal. Ternyata lokasinya
di desa dan jauh dari perkotaan. Masyarakatnya sangat sadar akan wisata.
Bahkan, warga bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat menginap untuk
beberapa hari. Sebab, mereka memiliki paket wisata mulai wisata alam hingga tradisi,”
bebernya.
Dalam
waktu dekat, dia akan mengikuti progam pembelajaran di Singapura dan Malaysia.
Dia berharap, mendapatkan pengalaman pengembangan wisata di negara tersebut.
Dengan begitu, bisa menjadi bekal bertukar informasi dengan warga Pati untuk
mengembangkan wisata di daerahnya masing-masing. ”Pati memiliki potensi wisata
yang sangat banyak. Ini bisa terus dikembangkan,” beber dara kelahiran Pati, 27
Desember 1996. (yan)
waktu dekat, dia akan mengikuti progam pembelajaran di Singapura dan Malaysia.
Dia berharap, mendapatkan pengalaman pengembangan wisata di negara tersebut.
Dengan begitu, bisa menjadi bekal bertukar informasi dengan warga Pati untuk
mengembangkan wisata di daerahnya masing-masing. ”Pati memiliki potensi wisata
yang sangat banyak. Ini bisa terus dikembangkan,” beber dara kelahiran Pati, 27
Desember 1996. (yan)