Para peserta ngontel bareng pengukuhan Kosti Pati |
PATI
– Minggu lalu (17/2/2019), pagi-pagi benar jalanan Kota Pati ramai. Jalanan dipenuhi
orang-orang bersepeda santai. Mayoritas memakai sepeda tua. Kita mengenalnya
sebagai sepeda ontel.
– Minggu lalu (17/2/2019), pagi-pagi benar jalanan Kota Pati ramai. Jalanan dipenuhi
orang-orang bersepeda santai. Mayoritas memakai sepeda tua. Kita mengenalnya
sebagai sepeda ontel.
Ada
seribu lebih sepeda-sepeda ontel itu memenuhi jalanan Kota Pati. Ribuan sepeda itu memeriahkan pengukuhan
Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Pati. Ribuan peserta sepeda ontel itu
datang tidak hanya dari Kabupaten Pati. Bahkan ada yang datang dari
Palangkaraya, Kalimantan.
seribu lebih sepeda-sepeda ontel itu memenuhi jalanan Kota Pati. Ribuan sepeda itu memeriahkan pengukuhan
Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Pati. Ribuan peserta sepeda ontel itu
datang tidak hanya dari Kabupaten Pati. Bahkan ada yang datang dari
Palangkaraya, Kalimantan.
Sejumlah
pejabat Kabupaten Pati turut menghadiri dan ngontel bareng keliling kota.
Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono, Kapolres
AKBP Jon Wesly, hingga Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan.
pejabat Kabupaten Pati turut menghadiri dan ngontel bareng keliling kota.
Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono, Kapolres
AKBP Jon Wesly, hingga Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan.
Endro
Sriyoto, Ketua Panitia Ngonthel Bareng dan Pengukuhan Kosti Pati menyebut,
ketertarikan masyarakat pada barang klasik khususnya sepeda memang masih sangat
tinggi. Terlihat dari seribu target peserta, rupanya mampu tembus hingga
sekitar dua ribu.
Sriyoto, Ketua Panitia Ngonthel Bareng dan Pengukuhan Kosti Pati menyebut,
ketertarikan masyarakat pada barang klasik khususnya sepeda memang masih sangat
tinggi. Terlihat dari seribu target peserta, rupanya mampu tembus hingga
sekitar dua ribu.
“Padahal
ini baru even pertama kami. Tapi pesertanya luar biasa. Selain dari Pati banyak
pula yang datang dari Rembang, Demak, Sidoarjo, Kebumen, Cilacap, bahkan
Palangkaraya,” terangnya di sela-sela acara pengukuhan Kosti Pati itu.
ini baru even pertama kami. Tapi pesertanya luar biasa. Selain dari Pati banyak
pula yang datang dari Rembang, Demak, Sidoarjo, Kebumen, Cilacap, bahkan
Palangkaraya,” terangnya di sela-sela acara pengukuhan Kosti Pati itu.
Bahkan
banyak peserta dari Semarang, Jepara, dan Demak terlihat begitu antusias dengan
ngontel dari asal daerahnya masing-masing. Padahal menggunakan sepeda klasik
tentu saja membutuhkan tenaga yang ekstra.
banyak peserta dari Semarang, Jepara, dan Demak terlihat begitu antusias dengan
ngontel dari asal daerahnya masing-masing. Padahal menggunakan sepeda klasik
tentu saja membutuhkan tenaga yang ekstra.
“Dengan
terbentuknya Kosti Pati dan digelarnya even ini kami memang berharap nantinya
akan semakin banyak pemuda yang mencintai sepeda klasik. Karena bagaimanapun
itu merupakan peninggalan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah,” tambahnya.
terbentuknya Kosti Pati dan digelarnya even ini kami memang berharap nantinya
akan semakin banyak pemuda yang mencintai sepeda klasik. Karena bagaimanapun
itu merupakan peninggalan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah,” tambahnya.
Perjalanan
Kosti Pati diakuinya akan tetap menginduk pada Korwil Jateng. Meski begitu
pihaknya akan menargetkan untuk setidaknya membuat tiga kegiatan selama
setahun. Tiga kegiatan itu dalam momentum sejarah. Seperti saat hari jadi
Kabupaten Pati, 17 Agustus, maupun saat 21 April. (hus)
Kosti Pati diakuinya akan tetap menginduk pada Korwil Jateng. Meski begitu
pihaknya akan menargetkan untuk setidaknya membuat tiga kegiatan selama
setahun. Tiga kegiatan itu dalam momentum sejarah. Seperti saat hari jadi
Kabupaten Pati, 17 Agustus, maupun saat 21 April. (hus)