JEPARA – Anak-anak muda di Desa
Tunahan Kecamatan Keling, Jepara ini patut dicontoh. Dua jempol
pantas untuk mereka. Hal itu karena saat berlangsung
kegiatan takbir keliling, mereka membagikan ratusan masker penutup hidung
kepada para peserta. Anak-anak
muda itu berasal dari lintas agama. Ada Budha, Kristen, dan tentu saja Islam.
Tunahan Kecamatan Keling, Jepara ini patut dicontoh. Dua jempol
pantas untuk mereka. Hal itu karena saat berlangsung
kegiatan takbir keliling, mereka membagikan ratusan masker penutup hidung
kepada para peserta. Anak-anak
muda itu berasal dari lintas agama. Ada Budha, Kristen, dan tentu saja Islam.
Pantas saja,
aksi itu lantas mengundang decak kagum masyarakat yang hadir menyaksikan takbir
keliling. Total ada sekitar 600
buah masker yang dibagikan secara Cuma-Cuma. Anak-anak muda lintas agama itu
tergabung dalam Komunitas Pemuda Congger Kencono. ”Kegiatan bagi-bagi masker
ini dalam rangka menjalin kerukunan, toleransi, persaudaraan dan persatuan para
pemuda serta masyarakat di Desa Tunahan, khususnya di Dukuh Congger, Karagan,
dan Karong,” kata Aris Puput S, ketua komunitas pemuda tersebut.
aksi itu lantas mengundang decak kagum masyarakat yang hadir menyaksikan takbir
keliling. Total ada sekitar 600
buah masker yang dibagikan secara Cuma-Cuma. Anak-anak muda lintas agama itu
tergabung dalam Komunitas Pemuda Congger Kencono. ”Kegiatan bagi-bagi masker
ini dalam rangka menjalin kerukunan, toleransi, persaudaraan dan persatuan para
pemuda serta masyarakat di Desa Tunahan, khususnya di Dukuh Congger, Karagan,
dan Karong,” kata Aris Puput S, ketua komunitas pemuda tersebut.
Dengan adanya kegiatan bagi-bagi
masker ini, kata Puput, bertujuan agar masyarakat yang mengikuti takbir
keliling terlindungi dari asap kendaraan bermotor, yang bisa mengganggu
pernapasan dan kesehatannya.
masker ini, kata Puput, bertujuan agar masyarakat yang mengikuti takbir
keliling terlindungi dari asap kendaraan bermotor, yang bisa mengganggu
pernapasan dan kesehatannya.
Lebih lanjut,
Puput berharap, kegiatan itu bisa menjadi inspirasi di tengah
masyarakat. Dimana momen
lebaran di malam takbiran seharusnya menjadi ajang suka cita meraih kemenangan.
”Tahun depan kami ingin ada kegiatan yang membikin sejuk suasana seperti
membagikan masker ini. Semoga ditiru pemuda-pemuda di desa lain supaya di malam
takbiran lebih sejuk dengan suasana berbagi kepada sesama,” terangnya.
Puput berharap, kegiatan itu bisa menjadi inspirasi di tengah
masyarakat. Dimana momen
lebaran di malam takbiran seharusnya menjadi ajang suka cita meraih kemenangan.
”Tahun depan kami ingin ada kegiatan yang membikin sejuk suasana seperti
membagikan masker ini. Semoga ditiru pemuda-pemuda di desa lain supaya di malam
takbiran lebih sejuk dengan suasana berbagi kepada sesama,” terangnya.
Di Desa
Tunahan sendiri, terutama di Dukuh Karagan, Karong, dan Congger, takbir
keliling berlangsung cukup meriah. Masing-masing kontingen dari masjid dan
mushola menampilkan kreasi terbaiknya seperti membuat replika burung, masjid,
bedug dan lainnya.
Tunahan sendiri, terutama di Dukuh Karagan, Karong, dan Congger, takbir
keliling berlangsung cukup meriah. Masing-masing kontingen dari masjid dan
mushola menampilkan kreasi terbaiknya seperti membuat replika burung, masjid,
bedug dan lainnya.
Takbir
keliling mengambil rute dari Dukuh Karong Bodean,
Desa Gelang, Dukuh Karong Pete, Dukuh Congger, Dukuh Tunahan, Dukuh Unda’an
kemudian berakhir di Balai Desa Tunahan. Kegiatan takbir
keliling itu sendiri dimotori oleh Pimpinan Ranting NU Tunahan 2. (alb)
keliling mengambil rute dari Dukuh Karong Bodean,
Desa Gelang, Dukuh Karong Pete, Dukuh Congger, Dukuh Tunahan, Dukuh Unda’an
kemudian berakhir di Balai Desa Tunahan. Kegiatan takbir
keliling itu sendiri dimotori oleh Pimpinan Ranting NU Tunahan 2. (alb)