Perjalanan di alun-alun Suryakencana |
Perjalanan selama 7 jam berakhir di sebuah basecamp di Cibodas, Cianjur,
Jawa Barat. Saya berangkat dari Demak, Jawa Tengah akhir Mei lalu. Berdua saja bersama Ci’lo
teman sekampung. sampai di basecamp,
udara dingin khas daerah gunung menyambut.
Jawa Barat. Saya berangkat dari Demak, Jawa Tengah akhir Mei lalu. Berdua saja bersama Ci’lo
teman sekampung. sampai di basecamp,
udara dingin khas daerah gunung menyambut.
Beruntung ada segelas kopi panas menemani. Ngobrol-ngobrol ringan sebentar,
saya langsung merebahkan badan. Esok, waktunya mendaki. Ke Gunung Gede
Pangrango tujuan saya.
saya langsung merebahkan badan. Esok, waktunya mendaki. Ke Gunung Gede
Pangrango tujuan saya.
Pagi tiba, saya bergegas memulai pendakian. Jalur Putri menjadi pilihan.
Dari Cibodas perjalanan ditempuh selama 15 menit menggunakan angkot. Di titik awal pendakian, nasib mempertemukan
kami.
Dari Cibodas perjalanan ditempuh selama 15 menit menggunakan angkot. Di titik awal pendakian, nasib mempertemukan
kami.
Saya yang rencananya mendaki hanya berdua saja, bertemu dengan rombongan
anak muda dari Lampung. Namanya Elsa, Lela, Khusnul, dan Wiliam. Kami akhirnya
melakukan perjalanan bersama. Empat anak muda itu hanya satu laki-lakinya.
anak muda dari Lampung. Namanya Elsa, Lela, Khusnul, dan Wiliam. Kami akhirnya
melakukan perjalanan bersama. Empat anak muda itu hanya satu laki-lakinya.
Mendaki ramai-ramai cukup membantu meringankan beban. Kami berjalan sambil
bercengkrama. Gelak tawa tak terhindarkan. Sepanjang perjalanan kami disuguhi alam
yang masih asri. Bunga-bunga kecil bermekaran, dedaunan hijau menyambut, pepohonan
rindang tumbuh diatas tanah basah tersentuh kabut.
bercengkrama. Gelak tawa tak terhindarkan. Sepanjang perjalanan kami disuguhi alam
yang masih asri. Bunga-bunga kecil bermekaran, dedaunan hijau menyambut, pepohonan
rindang tumbuh diatas tanah basah tersentuh kabut.
Foto bersama teman dari Lampung |
Terus berjalan membuat kami lelah. Kami akhirnya istirihat
cukup lama di pos 3, sambil
mempersiapkan ponco guna perlindungan
tubuh kami dari serangan air hujan yang sepertinya akan datang. Canda tawa
bersama pendaki lain tak terenyahkan, mengobati sedikit rasa lelah kami. Tenaga
pulih kembali, kami lanjut berjalan.
cukup lama di pos 3, sambil
mempersiapkan ponco guna perlindungan
tubuh kami dari serangan air hujan yang sepertinya akan datang. Canda tawa
bersama pendaki lain tak terenyahkan, mengobati sedikit rasa lelah kami. Tenaga
pulih kembali, kami lanjut berjalan.
Dan benar, di titik sebelum pos 4 hujan deras datang. Spontan kami
langsung berteduh dibawah perlindungan beefak sederhana
milik warung kecil yang ada disana. Tampaknya sudah banyak pendaki lain yang
duduk terlebih dahulu, akhirnya kami hanya kedapatan tempat seadanya, itu pun
juga ada yang berdiri.
langsung berteduh dibawah perlindungan beefak sederhana
milik warung kecil yang ada disana. Tampaknya sudah banyak pendaki lain yang
duduk terlebih dahulu, akhirnya kami hanya kedapatan tempat seadanya, itu pun
juga ada yang berdiri.
Cukup lama menunggu hujan reda, mau lanjut pun tak mungkin dengan
kondisi hujan seperti itu. Namun, ada juga pendaki lain yang nekad menerobos
derasnya hujan. Kami memilih menunggu saja.
kondisi hujan seperti itu. Namun, ada juga pendaki lain yang nekad menerobos
derasnya hujan. Kami memilih menunggu saja.
Setelah hujan reda, kami lanjut ke pos 4. Di pos 4 kami
keluarkan sedikit makanan ringan guna menambah energi dalam berjalan. Pos 4 ini
adalah titik terakhir sebelum ke Alun-alun Suryakencana, jaraknya tak cukup jauh dengan
trek yang agak landai dari sebelumnya.
keluarkan sedikit makanan ringan guna menambah energi dalam berjalan. Pos 4 ini
adalah titik terakhir sebelum ke Alun-alun Suryakencana, jaraknya tak cukup jauh dengan
trek yang agak landai dari sebelumnya.
Kami sampai di
Surken (Red, sebutan dari Alun-alun
Suryakencana) sebelum matahari terbenam. Namun
sayang, pemandangan senja saat itu tertutupi awan pekat. Akan tetapi, keelokan
warna merah jingga masih
terpancar. Sungguh indah ciptaan-Nya.
Surken (Red, sebutan dari Alun-alun
Suryakencana) sebelum matahari terbenam. Namun
sayang, pemandangan senja saat itu tertutupi awan pekat. Akan tetapi, keelokan
warna merah jingga masih
terpancar. Sungguh indah ciptaan-Nya.
Hari mulai gelap. Tak pikir lama, kami segera
cari tempat untuk mendirikan
tenda. Kami bagi dua kelompok. Saya bersama Ci’lo dan
William bertugas mendirikan tenda, sementara yang perempuan masak untuk makan
malam.
cari tempat untuk mendirikan
tenda. Kami bagi dua kelompok. Saya bersama Ci’lo dan
William bertugas mendirikan tenda, sementara yang perempuan masak untuk makan
malam.
Malam rasanya cukup dingin. Hembusan angin masuk ke pori-pori kulit tubuh kami. Sekitar satu
jam, tenda kami berdiri, maskanpun sudah jadi. Segera mungkin kami
masukkan ke dalam tenda untuk di santap bersama-sama. Nikmatnya. (Arif Bonvink/bersambung)
jam, tenda kami berdiri, maskanpun sudah jadi. Segera mungkin kami
masukkan ke dalam tenda untuk di santap bersama-sama. Nikmatnya. (Arif Bonvink/bersambung)