Inilah pisang byar Muria yang menjadi oleh-oleh wisata religi Sunan Muria/ @soe_gie76 |
KUDUS – Tanah Pegunungan Muria dianugerahi kesuburan yang luar biasa. Beraneka tanaman tumbuh dan menjadi potensi daerah setempat, sekaligus menjadi penopang perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu tanaman buah yang sangat terkenal di daerah ini adalah pisang byar.
Pisang dengan ukuran besar-besar ini juga sering disebut dengan pisang tanduk. Satu buahnya bisa memiliki panjang hingga 30 centimeter. Pisang ini banyak tumbuh di wilayah Muria yang meliputi Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara. Pisang byar banyak dijajakan di sekitar makam Sunan Muria di Desa Colo Kudus. Hampir di sudut-sudut area makam mulai dari terminal sampai pintu gerbang makam banyak ditemukan penjual pisang byar, selain juga buah parijoto dan umbi-umbian ganyong yang juga khas daerah Muria.
Buah ini paling enak dimakan dalam bentuk rebus atau dikukus, rasa pisangnya bakal membuat ketagihan. Karena selain manis juga ada rasa asamnya yang segar. Tekstur pisangnya juga pas, tidak terlalu lembek. Warnanya juga cantik, kuning segar.
Namun dimasak dengan cara lain juga tidak kalah nikmat. Misalnya dibuat pisang goreng, nuget pisang, atau kolak. Bahkan juga enak dibuat kripik. Konon kripik pisang terbaik dan terenak terbuat dari pisang byar ini. Pisang ini banyak dibudidayakan masyarakat desa sekitar Pegunungan Muria. Tidak sulit untuk menanam buah pisang ini. Selain enak pisang byar juga memiliki nilai gizi yang baik bagi tubuh manusia.
Ikon pisang di sebuah taman wisata sekitar Muria Kudus/ @kudus_explore |
Selain menjadi camilan, pisang byar juga bisa menjadi alternatif makanan pokok sehari-hari. Kita bisa mengkonsumsi pisang byar sebagai menu sarapan atau makan malam. Cukup makan satu buah saja dijamin sudah cukup kenyang. (yan)