Gapura masuk Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo, Pati/Melandi K
Desa Prawoto patut menjadi destinasi wisata religi-sejarah yang patut dikunjungi. Di tempat ini menjadi peristirahatan terakhir Sultan Demak ke-4, Sunan Prawoto alias Sultan Hadi Mukmin.
PATI – Kabupaten Pati memiliki potensi sejarah dan budaya yang luar biasa besar. Salah satunya berada di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo. Desa ini menjadi peristirahatan terakhir Raja Demak ke-4 yaitu Sultan Hadi Mukmin alias Sunan Prawoto.
Ali Romdhoni dalam bukunya Sunan Prawoto, Penjaga Visi Politik Maritim Kesultanan Demak Binatara mengungkapkan, bahwa Sunan Prawoto merupakan pengganti Sultan Trenggono. Sunan Prawoto memerintah pada kurun waktu 1546-1549 masehi.
Sunan Prawoto merupakan putera Sultan Trenggono yang wafat pada 1546, kakek Sunan Prawoto tidak lain adalah Sultan Fatah sang pendiri kerajaan Islam pertama di tanah Jawa, Kesultanan Demak Bintara. Sebuah kesultanan yang dibangun bersama para Walisongo yang menjadi penerus dari kerajaan yang agung di Nusantara, yaitu Majapahit.
Masih dari buku Sunan Prawoto, Penjaga Visi Politik Maritim Kesultanan Demak Binatara diceritakan pada masa kecilnya Sunan Prawoto dipanggil dengan nama Pangeran Hadi Mukmin, dan dikenal pula dengan sebutan Raden Bagus Hadi Mukmin. Sunan Prawoto terlahir sebagai putera mahkota.
Dalam silsilahnya Sunan Prawoto bersambung kepada raja-raja Kerajaan Demak Bintara, bersambung pula dengan raja-raja Kerajaan Majapahit, serta memiliki garis ikatan nasab dengan para walisongo di Jawa. Leluhur Sunan Prawoto tidak lain adalah para walisongo.
Nama Sunan Prawoto juga sangat mashyur karena jasanya dalam memajukan agama Islam. Dikisahkan Sunan Prawoto ini mendapatkan pendidikan agama dan ilmu tata negara langsung dari para walisongo dan guru-guru lain yang unggul pada masa itu.
Peristirahatan terakhir
Sunan Prawoto dimakamkan di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo, Pati. Sebuah desa yang berada di atas kawasan Pegunungan Kendeng, letaknya sedikit berada di ketinggian menghadap Gunung Muria di sebelah utara.
Desa ini berbatasan dengan wilayah Undaan Kudus. Jaraknya dari pusat kota Pati kurang lebih 39 kilometer, setidaknya butuh waktu 1 jam untuk sampai ke tempat ini. Sepanjang perjalanan pengunjung bakal disuguhi bentang Pegunungan Kendeng yang terlihat gersang, tanpa pepohonan yang rindang dengan kondisi berlubang akibat maraknya aktivitas penambangan batu kapur di sana.
Makam Sunan Prawoto berada di belakang balaidesa Prawoto, sekitar 200-an meter. Para peziarah umumnya datang di hari-hari tertentu khususnya saat akhir pekan. Haul Sunan Prawoto diperingati setiap 17 Rajab, biasanya banyak kegiatan dalam menyemarakkan haul. Antara lain seperti acara kirab dan karnaval. Momen ini menjadi atraksi wisata tersendiri yang menjadi daya tarik agar masyarakat datang berbondong-bondong ke desa ini. (hus)