Lingkar Muria, PATI – Aksi unjuk
rasa yang dilakukan pengusaha, serta pemandu karaoke Rabu (14/2/18) kemarin di
depan Gedung DPRD, ternyata tak sedikitpun membuat gentar Pemerintah Kabupaten
Pati. Esoknya, Kamis (15/2/18) sesuai rencana awal, Satpol PP tetap melakukan penertibkan di sepanjang Jalan Pantura Pati – Kudus.
Sore itu ada 11 karaoke yang melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pariwisata disegel.
rasa yang dilakukan pengusaha, serta pemandu karaoke Rabu (14/2/18) kemarin di
depan Gedung DPRD, ternyata tak sedikitpun membuat gentar Pemerintah Kabupaten
Pati. Esoknya, Kamis (15/2/18) sesuai rencana awal, Satpol PP tetap melakukan penertibkan di sepanjang Jalan Pantura Pati – Kudus.
Sore itu ada 11 karaoke yang melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pariwisata disegel.
Sore itu, Satpol PP dengan kekuatan lengkap,
bersama instansi terkait menegakkan perda, sepeti yang sering digemborkan Plt
Kepala Satpol PP Riyoso, yang mana perda merupakan produk hukum masyarakat Pati.
Maka sudah sepatutnya produk hukum itu ditegakkan betul.
bersama instansi terkait menegakkan perda, sepeti yang sering digemborkan Plt
Kepala Satpol PP Riyoso, yang mana perda merupakan produk hukum masyarakat Pati.
Maka sudah sepatutnya produk hukum itu ditegakkan betul.
Beberapa pemandu karaoke yang turut aksi penolakan penertiban karaoke Rabu (14/2/18) di depan Gedung DPRD Pati |
”Penutupan ini telah mendapat
restu serta dukungan dari berbagai pihak di Kabupaten Pati. Mulai dari DPRD
Pati hingga tokoh masyarakat,” kata Riyoso disela-sela penertiban karaoke sore
itu.
restu serta dukungan dari berbagai pihak di Kabupaten Pati. Mulai dari DPRD
Pati hingga tokoh masyarakat,” kata Riyoso disela-sela penertiban karaoke sore
itu.
Riyoso membantah, anggapan masyarakat, telah tebang pilih dalam
razia penutupan cafe dan karaoke. ”Perlu kami sampaikan, memang masyarakat
begitu mudah memberikan tuduhan-tuduhan seperti itu. Misalnya, Masterpeace di
Hotel Safin. Semua hotel berbintang menurut peraturan, itu bisa difasilitasi
dengan karaoke. Namun tetap, itu nanti akan kami pantau terus,” tuturnya. (has)
razia penutupan cafe dan karaoke. ”Perlu kami sampaikan, memang masyarakat
begitu mudah memberikan tuduhan-tuduhan seperti itu. Misalnya, Masterpeace di
Hotel Safin. Semua hotel berbintang menurut peraturan, itu bisa difasilitasi
dengan karaoke. Namun tetap, itu nanti akan kami pantau terus,” tuturnya. (has)