Rudy Eka Priambada saat di mes Persipa |
PATI – Dua kekalahan beruntun yang dialami Persipa,
akhirnya memakan tumbal. Pelatih kepala Gatot Barnowo mengundurkan diri lebih
awal. Sebelum menemani Ihsan Ramadhani bertandang ke Stadion Krida, menghadapi
Persipur Purwodadi Rabu (24/7/2019).
akhirnya memakan tumbal. Pelatih kepala Gatot Barnowo mengundurkan diri lebih
awal. Sebelum menemani Ihsan Ramadhani bertandang ke Stadion Krida, menghadapi
Persipur Purwodadi Rabu (24/7/2019).
Posisi pria yang akrab disapa Mbah
Gatot itu digantikan Rudy Eka Priambada. Pelatih berusia 37 tahun yang pernah
menukangi PS Tira musim 2017 itu ditunjuk untuk mengangkat mental para pemain.
Untuk melanjutkan target naik kasta yang sebelumnya dipatok manajemen. Kemarin,
Rudi Eka Priambada sudah berada di Pati dan melakukan pertemauan dengan
manajemen dan pemain.
Gatot itu digantikan Rudy Eka Priambada. Pelatih berusia 37 tahun yang pernah
menukangi PS Tira musim 2017 itu ditunjuk untuk mengangkat mental para pemain.
Untuk melanjutkan target naik kasta yang sebelumnya dipatok manajemen. Kemarin,
Rudi Eka Priambada sudah berada di Pati dan melakukan pertemauan dengan
manajemen dan pemain.
Sekretaris manajemen Persipa, Edy
Siswanto mengungkapkan, pihaknya telah sepakat dengan pelatih yang sebelumnya
pernah menjabat pelatih fisik Persebaya di musim 2019 ini. ”Harapannya pelatih
baru ini bisa dengan cepat memperbaiki sistem juga faktor lucky pada tim ini,” terangnya.
Siswanto mengungkapkan, pihaknya telah sepakat dengan pelatih yang sebelumnya
pernah menjabat pelatih fisik Persebaya di musim 2019 ini. ”Harapannya pelatih
baru ini bisa dengan cepat memperbaiki sistem juga faktor lucky pada tim ini,” terangnya.
Pergantian pelatih ini, lanjut Edy,
menjadi upaya keras manajemen untuk memacu tim agar tetap berada di jalur
target naik kasta. “Segala pendekatan sudah kami lakukan untuk perbaikan, namun
hasil juga masih belum seperti yang kami harapkan. Tidak mungkin manajemen
membiarkan target lepas tanpa usaha yang keras. Bahkan jika harus jujur, kami
sudah mengupayakan pelayanan layaknya di Liga 2, padahal ini masih di level Liga
3,” terangnya.
menjadi upaya keras manajemen untuk memacu tim agar tetap berada di jalur
target naik kasta. “Segala pendekatan sudah kami lakukan untuk perbaikan, namun
hasil juga masih belum seperti yang kami harapkan. Tidak mungkin manajemen
membiarkan target lepas tanpa usaha yang keras. Bahkan jika harus jujur, kami
sudah mengupayakan pelayanan layaknya di Liga 2, padahal ini masih di level Liga
3,” terangnya.
Pengunduran diri Gatot Barnowo
merupakan komitmennya sendiri sejak awal. Dirinya mengaku siap dievaluasi dan
mundur jika tak bisa mengemas poin untuk Persipa. ”Ya memang saya mengundurkan
diri,” katanya.
merupakan komitmennya sendiri sejak awal. Dirinya mengaku siap dievaluasi dan
mundur jika tak bisa mengemas poin untuk Persipa. ”Ya memang saya mengundurkan
diri,” katanya.
Terlepas dari pengunduran diri
tersebut, Gatot Barnowo mengaku sangat heran dengan penampilan anak asuhnya
tersebut. Di pra kompetisi, pasukan Laskar Saridin selalu mencatatkan hasil
positif di berbagai laga uji coba. Termasuk dengan memenangi kejurprov di
Demak. Namun saat masuk kompetisi resmi performa Persipa loyo.
tersebut, Gatot Barnowo mengaku sangat heran dengan penampilan anak asuhnya
tersebut. Di pra kompetisi, pasukan Laskar Saridin selalu mencatatkan hasil
positif di berbagai laga uji coba. Termasuk dengan memenangi kejurprov di
Demak. Namun saat masuk kompetisi resmi performa Persipa loyo.
”Pra kompetisi bagus. Bahkan uji
coba dengan Persipura yang full tim, anak-anak bisa mengimbangi permainan.
Dengan hanya kalah 2 – 1 atas tim mutiara hitam tersebut Saat memasuki
kompetisi malah buruk. Saya kira ini ada faktor psikologi yang memengaruhi
permainan anak-anak. Seperti ada semangat juang yang drop. Motivasi kurang.
Saya kira, manajemen ada baiknya untuk evaluasi juga,” paparnya.
coba dengan Persipura yang full tim, anak-anak bisa mengimbangi permainan.
Dengan hanya kalah 2 – 1 atas tim mutiara hitam tersebut Saat memasuki
kompetisi malah buruk. Saya kira ini ada faktor psikologi yang memengaruhi
permainan anak-anak. Seperti ada semangat juang yang drop. Motivasi kurang.
Saya kira, manajemen ada baiknya untuk evaluasi juga,” paparnya.
Seperti diketahui, di awal Liga 3
Jawa Tengah ini, Persipa tampil terseak-seok. Keok di kandang sendiri oleh
Persip Pekalongan 0 – 1. Dan tumbang oleh Persibas Banyumas 2 – 1. (alb)
Jawa Tengah ini, Persipa tampil terseak-seok. Keok di kandang sendiri oleh
Persip Pekalongan 0 – 1. Dan tumbang oleh Persibas Banyumas 2 – 1. (alb)