PATI – Mengakhiri putaran pertama Liga 3 Zona Jawa
Tengah, Persipa finish dengan hasil yang terbilang tak memuaskan. Kesebelasan
berjuluk Laskar Saridin tersebut menjadi lumbung gol di Grup A, serta berada di
urutan paling buncit kedua satu tingkat lebih baik dari PSIK Klaten yang belum
sekalipun mengemas poin.
Tengah, Persipa finish dengan hasil yang terbilang tak memuaskan. Kesebelasan
berjuluk Laskar Saridin tersebut menjadi lumbung gol di Grup A, serta berada di
urutan paling buncit kedua satu tingkat lebih baik dari PSIK Klaten yang belum
sekalipun mengemas poin.
Dwi Cahyono cs tercatat kemasukan
13 gol dari empat pertandingan yang telah dilakoni, dan hanya mampu melesakkan
empat gol saja. Serta di laga terakhir Minggu (8/4/2018) lalu, Persipa disikat
tamunya Persikat Tegal 4-1. Tentu jeda waktu sepekan sebelemu melawat ke
Stadion Tri Sanja Tegal markas Persikat berbagai persiapan dilakukan.
13 gol dari empat pertandingan yang telah dilakoni, dan hanya mampu melesakkan
empat gol saja. Serta di laga terakhir Minggu (8/4/2018) lalu, Persipa disikat
tamunya Persikat Tegal 4-1. Tentu jeda waktu sepekan sebelemu melawat ke
Stadion Tri Sanja Tegal markas Persikat berbagai persiapan dilakukan.
Pelatih kepala Persipa, Slamet
Riyadi mengungkapkan, selain perbaikan mental usai dihajar pasukan Laskar Ki
Gede Sebayu, Dwi Cahyono cs bakal digembleng pressing permainan.
Riyadi mengungkapkan, selain perbaikan mental usai dihajar pasukan Laskar Ki
Gede Sebayu, Dwi Cahyono cs bakal digembleng pressing permainan.
”Laga terakhir pressing pemain sangat kurang. Anak-anak sering dengan mudah
dilewati pemain. Dan sebaliknya, lawan mudah sekali melewati. Kami akan fokus
kesitu,” papar Slamet kepada Jawa Pos Radar Kudus.
dilewati pemain. Dan sebaliknya, lawan mudah sekali melewati. Kami akan fokus
kesitu,” papar Slamet kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Untuk itu, lanjut Slamet, pola
permainan untuk menyongsong laga di putaran kedua nanti, dirinya akan memberi
latihan anak didiknya untuk bertanggung jawab dalam permainan.
permainan untuk menyongsong laga di putaran kedua nanti, dirinya akan memberi
latihan anak didiknya untuk bertanggung jawab dalam permainan.
”Maksudnya setiap pemain jangan
sampai mau dilewati oleh lawan, juga ketika membawa bola jangan sampai mau
direbut. Begitu,” jelas Slamet.
sampai mau dilewati oleh lawan, juga ketika membawa bola jangan sampai mau
direbut. Begitu,” jelas Slamet.
Sementara itu, terkait bobroknya
lini belakangnya dengan jumlah kebobolan yang sebanyak itu, Slamet mengakui
kekurangan pemain belakang yang berpengalaman. Oky Romando seharusnya menjadi
palang pintu bersama Dwi Cahyono. Sama-sama senior dan telah memiliki jam terbang
lumayan.
lini belakangnya dengan jumlah kebobolan yang sebanyak itu, Slamet mengakui
kekurangan pemain belakang yang berpengalaman. Oky Romando seharusnya menjadi
palang pintu bersama Dwi Cahyono. Sama-sama senior dan telah memiliki jam terbang
lumayan.
”Itu akan memberi rasa kepercayaan
diri pemain belakang lainnya. Dua pemain belakang lain dinilai masih kurang.
Sebab, selain masih junior, jam terbang juga belum seberapa. Untuk itu saya
berharap pemain yang lebih berpengalaman seperti Dwi Cahyono, bisa ngemong
kawan-kawannya,” papar Slamet.
diri pemain belakang lainnya. Dua pemain belakang lain dinilai masih kurang.
Sebab, selain masih junior, jam terbang juga belum seberapa. Untuk itu saya
berharap pemain yang lebih berpengalaman seperti Dwi Cahyono, bisa ngemong
kawan-kawannya,” papar Slamet.
Seperti diketahui, hingga
pertandingan terakhir kemarin, Oky belum fit 100 persen. Lututnya masih
bermasalah kala laga uji coba melawan Unsa Asmi Solo sebelum kick off Liga 3
Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. (lil)
pertandingan terakhir kemarin, Oky belum fit 100 persen. Lututnya masih
bermasalah kala laga uji coba melawan Unsa Asmi Solo sebelum kick off Liga 3
Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. (lil)