Lingkar Muria, PATI – Rumah
Sakit Keluarga Sehat (KSH) terus melakukan inovasi pelayanan kepada pasiennya.
Seperti dalam penanganan pasien katarak. Kini RS KSH telah menerapkan teknik
operasi katarak yang paing mutakhir, yaitu Teknik Fakoemulsifikasi.
Sakit Keluarga Sehat (KSH) terus melakukan inovasi pelayanan kepada pasiennya.
Seperti dalam penanganan pasien katarak. Kini RS KSH telah menerapkan teknik
operasi katarak yang paing mutakhir, yaitu Teknik Fakoemulsifikasi.
Baru-baru ini sebanyak delapan pasein berhasil dilakukan operasi katarak
menggunakan Metode Fakoemulsifikasi.
menggunakan Metode Fakoemulsifikasi.
Direktur RS KSH, Kelvin Kurniawan menuturkan, teknik canggih tersebut
sering dikenal dengan operasi katarak laser. Hasil operasinya lebih baik
dibanding metode operasi lainnya.
sering dikenal dengan operasi katarak laser. Hasil operasinya lebih baik
dibanding metode operasi lainnya.
”Tiga hari pasca operasi, tajam penglihatan pasien menjadi jauh lebih baik
dibanding sebelum operasi. Hal itu karena lensa yang digunakan untuk operasi
katarak sudah diukur dengan pasti sesuai kebutuhan pasien,” papar Kelvin.
dibanding sebelum operasi. Hal itu karena lensa yang digunakan untuk operasi
katarak sudah diukur dengan pasti sesuai kebutuhan pasien,” papar Kelvin.
Lanjut Kelvin, Klinik KSH juga sudah memiliki USG mata, yang juga telah
dilengkapi dengan biometri untuk mengukur panjang sumbu bola mata. Dengan
seperti itu, sebelum menjalani operasi katarak, pasien diukur terlebih dahulu
kelengkungan korneanya. Sehingga ukuran lensa yag akan digunakan sesuai
kebutuhan pasien.
dilengkapi dengan biometri untuk mengukur panjang sumbu bola mata. Dengan
seperti itu, sebelum menjalani operasi katarak, pasien diukur terlebih dahulu
kelengkungan korneanya. Sehingga ukuran lensa yag akan digunakan sesuai
kebutuhan pasien.
”Teknologi dari Metode Fakoemulsifikasi menggunaan energi ultrasound, yang
berguna untuk memecah lensa yang telah keruh menjadi bagian-bagian yang kecil
dan luna. Lensa yang telah lunak tersebut kemudian diaspirasi (Red, disedot)
dengan menggunaka alat pacho. Penderita
katarak tak perlu khawatir. Karena dengan teknik yang canggih ini operasi katarak bisa lebih mudah. Hanya
menimbulkan sayatan yang sangat kecil pada mata, sehingga proses penyembuhannya
menjadi lebih cepat, resiko infeksi sangat minimal, serta tak membutuhkan
jahitan untuk menutup luka,” imbuh Kelvin.
berguna untuk memecah lensa yang telah keruh menjadi bagian-bagian yang kecil
dan luna. Lensa yang telah lunak tersebut kemudian diaspirasi (Red, disedot)
dengan menggunaka alat pacho. Penderita
katarak tak perlu khawatir. Karena dengan teknik yang canggih ini operasi katarak bisa lebih mudah. Hanya
menimbulkan sayatan yang sangat kecil pada mata, sehingga proses penyembuhannya
menjadi lebih cepat, resiko infeksi sangat minimal, serta tak membutuhkan
jahitan untuk menutup luka,” imbuh Kelvin.
Sementara itu, RS KSH selau berkomitmen dalam memberikan layanan pada
pasiennya. Semua pasien BPJS dapat menjalani operasi katarak dengan teknologi
canggih ini. Selain itu, pasien operasi katarak dengan metode Fakoemulsifikasi
dapat menjalani One Day Care Surgery, atau pelayanan bedah sehari.
pasiennya. Semua pasien BPJS dapat menjalani operasi katarak dengan teknologi
canggih ini. Selain itu, pasien operasi katarak dengan metode Fakoemulsifikasi
dapat menjalani One Day Care Surgery, atau pelayanan bedah sehari.
Pasien hanya memerlukan pengawasan sesaat setelah operasi, dan diperbolehkan pulang setelah kondisi pasien stabil dan tanpa komplikasi. “Pasien operasi dalam kondisi sadar, hanya diberikan bius local pada mata yang akan dioperasi, proses
operasi kurang lebih 30 menit dan pasien dapat diperbolehkan pulang sesaat setelah operasi selesai,” ungkap dokter spesialis mata RS Keluarga Sehat, Hapsari. (has)
operasi kurang lebih 30 menit dan pasien dapat diperbolehkan pulang sesaat setelah operasi selesai,” ungkap dokter spesialis mata RS Keluarga Sehat, Hapsari. (has)