Faridatun
Nikmah
Nikmah
Selama
ini kesan berdandan bagi perempuan, adalah sebuah pemborosan. Beli bedak,
gincu, foundation, maskara, eyeliner, hingga seabrek pernik kosmetik lainnya
yang bisa menguras kantong sampe bolong. Namun, Faridatun Nikmah malah mendapat
berkah dari hobinya berdandan tersebut.
ini kesan berdandan bagi perempuan, adalah sebuah pemborosan. Beli bedak,
gincu, foundation, maskara, eyeliner, hingga seabrek pernik kosmetik lainnya
yang bisa menguras kantong sampe bolong. Namun, Faridatun Nikmah malah mendapat
berkah dari hobinya berdandan tersebut.
Farida,
sapaan akrabnya, awalnya mengaku hanya hobi dandan saja. Tetapi hasil
dandanannya kemudian malah disukai banyak orang, hingga mendaulat dirinya
menjadi seorang make up artist (MUA)
dadakan.
sapaan akrabnya, awalnya mengaku hanya hobi dandan saja. Tetapi hasil
dandanannya kemudian malah disukai banyak orang, hingga mendaulat dirinya
menjadi seorang make up artist (MUA)
dadakan.
Profesi
itu digeluti Farida sejak 2014 lalu saat dirinya masuk menjadi mahasiswa
jurusan ekonomi syariah Ipmafa Pati. Kemampuan berdandannya itu diperoleh
secara otodidak. Berdasar hobi saja. Sesekali lihat tutorial di youtube untuk
memperkaya referensi gaya. ”Entah
kenapa teman-teman suka hasilnya, lalu memakai jasa saya,” papar santri Kajen
ini.
itu digeluti Farida sejak 2014 lalu saat dirinya masuk menjadi mahasiswa
jurusan ekonomi syariah Ipmafa Pati. Kemampuan berdandannya itu diperoleh
secara otodidak. Berdasar hobi saja. Sesekali lihat tutorial di youtube untuk
memperkaya referensi gaya. ”Entah
kenapa teman-teman suka hasilnya, lalu memakai jasa saya,” papar santri Kajen
ini.
Awal
karyanya mulai dikenal itu melalui foto-foto yang diunggahnya di instagram. Dari situ, gadis kelahiran
Pati, 10 April 1996 ini mulai kebanjiran order. Kebanyakan order make up
Farida dari kegiatan-kegiatan modelling
di sekolah. Selain itu juga dari even seperti acara tunangan maupun hunting foto model.
karyanya mulai dikenal itu melalui foto-foto yang diunggahnya di instagram. Dari situ, gadis kelahiran
Pati, 10 April 1996 ini mulai kebanjiran order. Kebanyakan order make up
Farida dari kegiatan-kegiatan modelling
di sekolah. Selain itu juga dari even seperti acara tunangan maupun hunting foto model.
”Ya
lumayan untuk uang saku selama kuliah meskipun hasilnya tidak seberapa. Dalam
sebulan ordernya lumayan, kadang harus menyesuaikan jadwal kuliah juga. Dan
enak sih kalau punya profesi sesuai dengan hobi kita. Santai, dan dinikmati
pokoknya,” kata gadis yang menamatkan pendidikan menengah atasnya di MA
Matholiul Falah Kajen asuhan KH Ahmad Sahal Mahfuzd ini. (hus)
lumayan untuk uang saku selama kuliah meskipun hasilnya tidak seberapa. Dalam
sebulan ordernya lumayan, kadang harus menyesuaikan jadwal kuliah juga. Dan
enak sih kalau punya profesi sesuai dengan hobi kita. Santai, dan dinikmati
pokoknya,” kata gadis yang menamatkan pendidikan menengah atasnya di MA
Matholiul Falah Kajen asuhan KH Ahmad Sahal Mahfuzd ini. (hus)