Anggota tim musikalisasi puisi SMAN 2 Pati usai menjuarai lomba tingkat nasional |
Di ballroom Hotel Mercury Jakarta, akhir bulan kemarin, enam
siswa-siswi SMAN 2 Pati membuat takjub seisi ruangan. Menampilkan musikalisasi
puisi dari WS Rendra, berjudul Pertanyaan
Penting, dan puisi Ahmadun Yosi Herfanda Nyanyian Seorang Pecinta, SMAN 2 pati dinobatkan sebagai juara
pertama lomba musikalisasi puisi yang digelar balai bahasa kementrian
pendidikan dan kebudayaan.
siswa-siswi SMAN 2 Pati membuat takjub seisi ruangan. Menampilkan musikalisasi
puisi dari WS Rendra, berjudul Pertanyaan
Penting, dan puisi Ahmadun Yosi Herfanda Nyanyian Seorang Pecinta, SMAN 2 pati dinobatkan sebagai juara
pertama lomba musikalisasi puisi yang digelar balai bahasa kementrian
pendidikan dan kebudayaan.
Menyingkirkan 34 pesaing dari 34
provinsi. SMAN 2 Pati mewakili Provinsi Jawa Tengah. Termasuk SMA di kota-kota
besar seperti Jakarta. Di bidang kesenian ini, sekolah yang berada di Jalan
Ahmad Yani ini boleh dibilang menjadi salah satu unggulan.
provinsi. SMAN 2 Pati mewakili Provinsi Jawa Tengah. Termasuk SMA di kota-kota
besar seperti Jakarta. Di bidang kesenian ini, sekolah yang berada di Jalan
Ahmad Yani ini boleh dibilang menjadi salah satu unggulan.
Tak heran, prestasi itu sekaligus
menahbiskan tim musikalisasi puisi SMAN 2 Pati sebagai salah satu yang paling
berprestasi. Sejak keikutsertaannya kali pertama di tahun 2014, SMAN 2 Pati
sudah dua kali menjadi juara 1, yaitu pada 2015 dan tahun ini. Sementara di
tahun 2017, mereka meraih juara ketiga. Dan di 2016 tak bisa ke tingkat
nasional, karena tak bisa menjadi yang nomor satu di tingkat provinsi.
menahbiskan tim musikalisasi puisi SMAN 2 Pati sebagai salah satu yang paling
berprestasi. Sejak keikutsertaannya kali pertama di tahun 2014, SMAN 2 Pati
sudah dua kali menjadi juara 1, yaitu pada 2015 dan tahun ini. Sementara di
tahun 2017, mereka meraih juara ketiga. Dan di 2016 tak bisa ke tingkat
nasional, karena tak bisa menjadi yang nomor satu di tingkat provinsi.
Namun, prestasi di tahun ini menjadi
salah satu pengalaman menarik dan paling dikenang bagi SMAN 2 Pati, selain
karena persiapannya menuju lomba tingkat nasional yang lumayan menguras tenaga
dan fikiran, usai dinobatkan menjadi juara, mereka langsung diboyong menjadi
pengisi acara dadakan di kongres bahasa 28 Oktober lalu di Hotel Sahid Jakarta.
salah satu pengalaman menarik dan paling dikenang bagi SMAN 2 Pati, selain
karena persiapannya menuju lomba tingkat nasional yang lumayan menguras tenaga
dan fikiran, usai dinobatkan menjadi juara, mereka langsung diboyong menjadi
pengisi acara dadakan di kongres bahasa 28 Oktober lalu di Hotel Sahid Jakarta.
Tampil di depan orang-orang penting
membuat mereka sedikit grogi. Kongres itu sendiri dihadiri oleh para menteri,
duta besar negara sahabat, hingga para sekda di seluruh Indonesia yang mewakili
daerahnya masing-masing.
membuat mereka sedikit grogi. Kongres itu sendiri dihadiri oleh para menteri,
duta besar negara sahabat, hingga para sekda di seluruh Indonesia yang mewakili
daerahnya masing-masing.
”Nyaris tanpa persiapan khusus.
Setelah diumumkan juara, langsung diboyong ke kongres bahasa. Cek sound
sebentar, lalu tampil. Lumayan lima menit yang mendebarkan. Namun sukses
menghibur hadirin,” kata Endah Yuli Winarni, guru kesenian SMAN 2 Pati.
Setelah diumumkan juara, langsung diboyong ke kongres bahasa. Cek sound
sebentar, lalu tampil. Lumayan lima menit yang mendebarkan. Namun sukses
menghibur hadirin,” kata Endah Yuli Winarni, guru kesenian SMAN 2 Pati.
Perjuangan Berat
Sebelumnya, perjuangan untuk bisa
ikut lomba musikalisasi puisi diakui lumayan berat. Tantangannya selain
regenerasi pemain, juga soal membuat instrumen musik. Bagi Yuli, membuat
instrumen musik biasa semisal pop, dengan instrumen untuk musikalisasi puisi
sangat berbeda. Lebih menantang untuk musikalisasi puisi.
ikut lomba musikalisasi puisi diakui lumayan berat. Tantangannya selain
regenerasi pemain, juga soal membuat instrumen musik. Bagi Yuli, membuat
instrumen musik biasa semisal pop, dengan instrumen untuk musikalisasi puisi
sangat berbeda. Lebih menantang untuk musikalisasi puisi.
Karena, kata Yuli, dalam
menciptakan musiknya harus memahami ilustrasi alur cerita puisi tersebut.
Dinamika musiknya juga berbeda. ”Kadang harus bongkar pasang lagi dalam
mengaransemen musik, kalau dicoba-coba rasanya kurang enak,” jelas alumni S1
pendidikan musik Unnes ini.
menciptakan musiknya harus memahami ilustrasi alur cerita puisi tersebut.
Dinamika musiknya juga berbeda. ”Kadang harus bongkar pasang lagi dalam
mengaransemen musik, kalau dicoba-coba rasanya kurang enak,” jelas alumni S1
pendidikan musik Unnes ini.
Apalagi seperti memusikalisasi
puisi milik WS Rendra yang berjudul Pertanyaan Penting, puisi tersebut
berkisah tentang rakyat yang kalah. Seperti kasus Marsinah, tentu nada-nada
yang harus disuguhkan adalah nada yang bisa memainkan emosi para penonton.
Nada-nada yang mengajak penonton ikut bersedih sekaligus membangkitkan
emosional penonton.
puisi milik WS Rendra yang berjudul Pertanyaan Penting, puisi tersebut
berkisah tentang rakyat yang kalah. Seperti kasus Marsinah, tentu nada-nada
yang harus disuguhkan adalah nada yang bisa memainkan emosi para penonton.
Nada-nada yang mengajak penonton ikut bersedih sekaligus membangkitkan
emosional penonton.
”Yang seperti itulah sulitnya.
Apalagi waktu yang disediakan juga lumayan singkat,” imbunya.
Apalagi waktu yang disediakan juga lumayan singkat,” imbunya.
Setelah memenangi di tingkat
provinsi, panitia lomba nasional langsung mengirimkan naskah puisi-puisi yang
menjadi pilihan untuk dimusikalisasi. Jeda waktu yang ada langsung
dimaksimalkan.
provinsi, panitia lomba nasional langsung mengirimkan naskah puisi-puisi yang
menjadi pilihan untuk dimusikalisasi. Jeda waktu yang ada langsung
dimaksimalkan.
”Kurang lebih dua pekan sampai satu
bulanan lah instrumen untuk musikalisasi benar-benar matang, dan bisa
ditampilkan. Beruntung kami memiliki anggota anak-anak yang cerdas yang bisa
cepat menerima perubahan-perubahan nada, dan memainkan sesuai instrumen musik
yang diharapkan,” papar perempuan yang berasal dari keluarga pemusik ini. (lil)
bulanan lah instrumen untuk musikalisasi benar-benar matang, dan bisa
ditampilkan. Beruntung kami memiliki anggota anak-anak yang cerdas yang bisa
cepat menerima perubahan-perubahan nada, dan memainkan sesuai instrumen musik
yang diharapkan,” papar perempuan yang berasal dari keluarga pemusik ini. (lil)