PATI – Mengenai kelayakan fasilitas kesenian di
Kabupaten Pati rencananya juga akan diakomodir Komisi D DPRD Kabupaten Pati,
dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pelestarian seni dan budaya
daerah.
Kabupaten Pati rencananya juga akan diakomodir Komisi D DPRD Kabupaten Pati,
dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pelestarian seni dan budaya
daerah.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi D
DPRD Kabupaten Pati Musalam Mas’ul. Menurutnya, pihaknya akan berupaya total
mendukung kelestarian sekaligus kemajuan seni dan budaya tradisional Pati dari
berbagai sisi.
DPRD Kabupaten Pati Musalam Mas’ul. Menurutnya, pihaknya akan berupaya total
mendukung kelestarian sekaligus kemajuan seni dan budaya tradisional Pati dari
berbagai sisi.
Diakui, terkait fasilitas itu
kembalinya kepada ketersediaan dana. Dimana dana yang tersedia juga sangat
terbatas. ”Namun kami akan mencoba memunculkan mengenai kondisi fasilitas
gedung kesenian di setiap rapat-rapat,” terang Musalam.
kembalinya kepada ketersediaan dana. Dimana dana yang tersedia juga sangat
terbatas. ”Namun kami akan mencoba memunculkan mengenai kondisi fasilitas
gedung kesenian di setiap rapat-rapat,” terang Musalam.
Seperti diketahui, kondisi gedung kesenian di
Kabupaten Pati dinilai tidak layak dan kurang representatif untuk mendukung
pagelaran kesenian. Sehingga kondisinya kini menjadi kumuh karena jarang
disentuh oleh para pelaku seni. Bahkan sudah sering beralih fungsi menjadi
sekadar tempat nongkrong anak punk.
Kabupaten Pati dinilai tidak layak dan kurang representatif untuk mendukung
pagelaran kesenian. Sehingga kondisinya kini menjadi kumuh karena jarang
disentuh oleh para pelaku seni. Bahkan sudah sering beralih fungsi menjadi
sekadar tempat nongkrong anak punk.
”Saat public hearing kemarin, memang banyak yang mengusulkan. Ya kami
akan coba mengakomodirnya,” papar politisi PKB tersebut. Saat ini raperda
tentang pelestarian seni dan budaya daerah masih dilakukan sinkronisasi naskah.
Setelah selesai sinkronisasi, akan dilakukan pembahasan internal komisi, baru
diserahkan ke pimpinan. Dan oleh pimpinan nanti akan dibentuk pansus untuk
dilakukan sejumlah pembahasan, lalu diparipurnakan.
akan coba mengakomodirnya,” papar politisi PKB tersebut. Saat ini raperda
tentang pelestarian seni dan budaya daerah masih dilakukan sinkronisasi naskah.
Setelah selesai sinkronisasi, akan dilakukan pembahasan internal komisi, baru
diserahkan ke pimpinan. Dan oleh pimpinan nanti akan dibentuk pansus untuk
dilakukan sejumlah pembahasan, lalu diparipurnakan.
Diakomodir Raperda
”Kami, melalui raperda pelestarian
seni dan budaya tradisional tersebut memang berupaya menggairahkan kembali
kesenian lokal di Pati. Tentunya semua aspek harus mendapat dukungan,”
paparnya.
seni dan budaya tradisional tersebut memang berupaya menggairahkan kembali
kesenian lokal di Pati. Tentunya semua aspek harus mendapat dukungan,”
paparnya.
Jamari, anggota Komisi D DPRD
Kabupaten Pati menilai, memang gedung kesenian yang ada sekarang tak sesuai,
dan kurang representatif. ”Desainnya tak mendukung untuk menggelar sebuah
pertunjukan,” kata pemerhati kesenian di Bumi Mina Tani ini.
Kabupaten Pati menilai, memang gedung kesenian yang ada sekarang tak sesuai,
dan kurang representatif. ”Desainnya tak mendukung untuk menggelar sebuah
pertunjukan,” kata pemerhati kesenian di Bumi Mina Tani ini.
Lebih lanjut, mengenai fasilitas
kesenian itu nantinya memang bisa diakomodir dalam perda dan bisa sepenuhnya
mendukung geliat kesenian di Pati. ”Gedung kesenian itu seharusnya menjadi
panggung terbuka untuk seniman unjuk kebolehan. Mungkin setiap pekan ada
kegiatan-kegiatan seni yang bisa memanfaatkan tempat tersebut, itu akan lebih menggairahkan
kesenian di Pati,” paparnya.
kesenian itu nantinya memang bisa diakomodir dalam perda dan bisa sepenuhnya
mendukung geliat kesenian di Pati. ”Gedung kesenian itu seharusnya menjadi
panggung terbuka untuk seniman unjuk kebolehan. Mungkin setiap pekan ada
kegiatan-kegiatan seni yang bisa memanfaatkan tempat tersebut, itu akan lebih menggairahkan
kesenian di Pati,” paparnya.
Jamari mengharapkan, nantinya
gedung kesenian yang telah ada itu bisa direnovasi atau ditata ulang. ”Dengan
konsep yang mirip di anjungan Jawa Tengah di TMII. Semacam gedung teater yang
di sampingnya ada bangku penonton setengah melingkar,” harap Jamari. (yan)
gedung kesenian yang telah ada itu bisa direnovasi atau ditata ulang. ”Dengan
konsep yang mirip di anjungan Jawa Tengah di TMII. Semacam gedung teater yang
di sampingnya ada bangku penonton setengah melingkar,” harap Jamari. (yan)