TONG SAMPAH : Beberapa tong sampah yang akan dibagikan ke sekolah yang berdedikasi terhadap kesadaran lingkungan. |
Lingkar Muria, PATI – Sekitar 300 unit tong sampah disediakan untuk sekolah-sekolah yang bersedia
bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati. Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Purwadi melalui Kasi Peningkatan Kapasitas, M
.Ihsan, menuturkan, selain tong sampah, dinas juga menyediakan komposter dan
alat untuk membuat biopori.
bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati. Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Purwadi melalui Kasi Peningkatan Kapasitas, M
.Ihsan, menuturkan, selain tong sampah, dinas juga menyediakan komposter dan
alat untuk membuat biopori.
”Ini dilakukan sebagai reward atas sekolah yang berdedikasi
merawat lingkungan sekitar, atau sekolah adiwiyata. Saat ini sudah ada beberapa
yang sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah,” kata Ihsan kepada Lingkar Muria kemarin.
merawat lingkungan sekitar, atau sekolah adiwiyata. Saat ini sudah ada beberapa
yang sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah,” kata Ihsan kepada Lingkar Muria kemarin.
Lebih lanjut Ihsan menuturkan,
program ini dilakukan sebagai upaya menciptakan kesadaran lingkungan, bukan
hanya kepada siswa saja, tetapi kepada semua warga sekolah. Baik guru maupun
pegawai sekolah.
program ini dilakukan sebagai upaya menciptakan kesadaran lingkungan, bukan
hanya kepada siswa saja, tetapi kepada semua warga sekolah. Baik guru maupun
pegawai sekolah.
Hal ini dilakukan agar
menciptakan karakter siswa yang peduli terhadap lingkungannya. Ihsan
menyontohkan, di Kabupaten Pati, dijumpai beberapa titik dijadikan sasaran
tempat pembuangan sampah sembarangan.
menciptakan karakter siswa yang peduli terhadap lingkungannya. Ihsan
menyontohkan, di Kabupaten Pati, dijumpai beberapa titik dijadikan sasaran
tempat pembuangan sampah sembarangan.
”Parahnya di titik itu sudah
dipasang plang peringatan larangan membuang sampah sembarangan. Selain itu juga
ditulis dengan sindiran, hanya monyet yang boleh membuang sampah di sini. Tetapi
parahnya sampah malah menumpuk disekitar plang tersebut,” papar Ihsan dengan
nada kecewa.
dipasang plang peringatan larangan membuang sampah sembarangan. Selain itu juga
ditulis dengan sindiran, hanya monyet yang boleh membuang sampah di sini. Tetapi
parahnya sampah malah menumpuk disekitar plang tersebut,” papar Ihsan dengan
nada kecewa.
Menurutnya, penangan sampah
memang memerlukan sinergi pemerintah dan masyarakat, penanganan sampah bukan
hanya urusannya Dinas Lingkungan Hidup saja.
”Untuk itu dengan merangkul anak sekolah, nantinya bakal mencetak
generasi yang peduli lingkungan,” imbuhnya.
memang memerlukan sinergi pemerintah dan masyarakat, penanganan sampah bukan
hanya urusannya Dinas Lingkungan Hidup saja.
”Untuk itu dengan merangkul anak sekolah, nantinya bakal mencetak
generasi yang peduli lingkungan,” imbuhnya.
Dengan adanya program adiwiyata,
dengan kegiatan-kegiatan seperti penangan sampah dapat melatih anak untuk sadar
tentang lingkungan.
dengan kegiatan-kegiatan seperti penangan sampah dapat melatih anak untuk sadar
tentang lingkungan.
Saat ini, kata Ihsan di Kabupaten
Pati sudah ada 135 sekolah adiwiyata, ada 11 sekolah yang sudah masuk adiwiyata
tingkat nasional baik tingkat SD, SMP, dan SMA. (kur)
Pati sudah ada 135 sekolah adiwiyata, ada 11 sekolah yang sudah masuk adiwiyata
tingkat nasional baik tingkat SD, SMP, dan SMA. (kur)