Saila Rachmawati
Guru kekinian butuh inovasi. Apalagi
mengajar mata pelajaran agama di sekolah umum. Hanya mengandalkan ceramah saja,
bisa jadi anak didiknya bosan bahkan bisa ditinggal bolos pelajaran.
mengajar mata pelajaran agama di sekolah umum. Hanya mengandalkan ceramah saja,
bisa jadi anak didiknya bosan bahkan bisa ditinggal bolos pelajaran.
Salah satu cara yang cukup ampuh
adalah dengan menggunakan drama. Seperti yang dilakukan Saila Rachmawati, guru
pendidikan agama Islam (PAI) di SMP N 1 Pati. Salah satu inovasi
pembelajarannya adalah dengan menggunakan drama-drama ringan.
adalah dengan menggunakan drama. Seperti yang dilakukan Saila Rachmawati, guru
pendidikan agama Islam (PAI) di SMP N 1 Pati. Salah satu inovasi
pembelajarannya adalah dengan menggunakan drama-drama ringan.
Melalui drama, anak lebih mudah
faham dengan apa yang dimaksud dalam pembelajaran. ”Ya inovasi pembelajaran saja.
Dengan drama, secara tidak langsung anak-anak akan diberi tayangan yang bisa
membantu pemahaman mereka. Dari pada dijelaskan langsung, anak-anak lebih
tertarik dengan sebuah tayangan. Misalnya melalui drama yang mereka lihat,”
jelas perempuan alumni S1 Pendidikan Agama Islam IAIN Kudus ini.
faham dengan apa yang dimaksud dalam pembelajaran. ”Ya inovasi pembelajaran saja.
Dengan drama, secara tidak langsung anak-anak akan diberi tayangan yang bisa
membantu pemahaman mereka. Dari pada dijelaskan langsung, anak-anak lebih
tertarik dengan sebuah tayangan. Misalnya melalui drama yang mereka lihat,”
jelas perempuan alumni S1 Pendidikan Agama Islam IAIN Kudus ini.
Drama yang digunakan Saila cukup
simpel saja. Kelas dibagi menjadi tiga kelompok. Tiap kelompok membikin drama
dengan tema berbeda. Tema itu diambil dari materi pelajaran. Seperti empati,
atau hormat kepada orang tua dan guru.
simpel saja. Kelas dibagi menjadi tiga kelompok. Tiap kelompok membikin drama
dengan tema berbeda. Tema itu diambil dari materi pelajaran. Seperti empati,
atau hormat kepada orang tua dan guru.
Setelah drama itu, lanjut Saila,
nanti ada tugas individu. Diantaranya menyimpulkan makna yang terkandung, dan
apa kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari di buku panduan.
nanti ada tugas individu. Diantaranya menyimpulkan makna yang terkandung, dan
apa kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari di buku panduan.
Cara mengajar itu sejalan dengan
Kurikulum 2013 atau K13 yang menempatkan guru bukan lagi pusat pembelajaran.
Melainkan hanya fasilitator. Dan siswa sendiri harus lebih banyak mengaktifkan
pembelajaran
Kurikulum 2013 atau K13 yang menempatkan guru bukan lagi pusat pembelajaran.
Melainkan hanya fasilitator. Dan siswa sendiri harus lebih banyak mengaktifkan
pembelajaran
”Jadi, saya secara umum
mengkombinasikan metode pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa,” imbuh
perempuan yang juga alumni MA Raudlatul Ulum Pati ini.
mengkombinasikan metode pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa,” imbuh
perempuan yang juga alumni MA Raudlatul Ulum Pati ini.
Lebih lanjut, sebagai guru di
tengah tantangan zaman serba digital seperti ini, inovasi dalam pembelajaran
diakuinya wajib dilakukan. Guru memang ditantang untuk menghadirkan
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
tengah tantangan zaman serba digital seperti ini, inovasi dalam pembelajaran
diakuinya wajib dilakukan. Guru memang ditantang untuk menghadirkan
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
”Anak sekarang beda dengan dulu.
Akses informasi yang mudah, membuat kita harus pandai mengkreasikan kemudahan
itu untuk mendukung pembelajaran,” pungkasnya. (ars)
Akses informasi yang mudah, membuat kita harus pandai mengkreasikan kemudahan
itu untuk mendukung pembelajaran,” pungkasnya. (ars)