Anak-anak korban banjir dapat jajan dan mainan |
PATI – Pimpinan Cabang GP Ansor Pati memberikan pemulihan
trauma atau trauma healing bagi anak-anak korban banjir. Kegiatan tersebut
digelar di Desa Kedungpancing Kecamatan Juwana Ahad (14/2/2021). Menggandeng
Komunitas Pecinta Kucing (Kotaku) Pati mereka berkolaborasi memberikan kegiatan
permainan dan mendongeng.
Tak hanya itu, mereka membagikan tak kurang dari 700 paket
makanan ringan dan 200 paket mainan. Diperuntukkan kepada anak-anak agar tak
mengalami stres atau suntuk sebab rumahnya terendam banjir selama dua pekan
lebih.
Sekretaris LBH Ansor Luqmanul Hakim yang hadir dalam acara
tersebut menjelaskan hal itu dilakukan untuk membantu mengembalikan kondisi
mental dan menghilangkan rasa bosan yang dialami anak-anak setelah dikurung
banjir dan masa pandemi. “Kalau mereka larut dalam trauma dan tekanan mental
itu mengganggu tumbuh kembang mereka,” jelasnya.
Ia mengatakan kegiatan seperti ini dibutuhkan anak-anak
untuk menormalkan psikologi mereka agar tepa sehat dan bersemangat dalam
situasi sulit yang dialami keluarganya. “Kami menghibur mereka dengan permainan
menyanyi, tepuk tangan dan mendengarkan dongeng yang kami bawakan. Itu membuat
mereka rileks,” imbuhnya.
Luqman menyatakan selama ini bantuan memang berdatangan,
namun ta banyak yang menyasar anak-anak. Padahal seharusnya anak-anak juga
mendapatkan perhatian secara psikis dan mental. “Kalau sudah asyik bermain
beban akan terkurangi. Ia kan kembali pulih kejiwaannya dan lincah seperti
sediakala,” tandasnya.
Dalam kesempatan lain Ketua Kotaku Pati menyatakan, mereka
juga membawa bantuan berupa obat-obatan dan pembalut. Mengingat korban banjir
juga membutuhkan perhatian kesehatan. “Kami sudah survey, ternyata bantuan
logistik sudah banyak. Obat-obatan dan mainan anak yang nyaris tak ada,”
sebutnya.
Bersamaan dengan pelaksanaan pemulihan trauma, anak-anak
juga mendapatkan kesempatan melihat lihat kucing ras yang dibawa oleh
komunitas. Belasan kucing ras Persia dan Anggora dipamerkan untuk mengurai
perasaan tegang di tengah banjir yang belum surut. “Anak-anak biasanya menyukai
hewan peliharaan. Kebetulan kami adalah komunitas pecinta kucing,” pungkasnya.
(yan)