Para pengelola BUMDes di Pati sedang berdiskusi bersama wakil bupati |
PATI – Dari
401 desa di Kabupaten Pati, sudah ada 150 desa yang menandatangani pakta
integritas, sekaligus siap menyetorkan dana kepada “desa korporasi”. Sementara
itu saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 5 miliar.
401 desa di Kabupaten Pati, sudah ada 150 desa yang menandatangani pakta
integritas, sekaligus siap menyetorkan dana kepada “desa korporasi”. Sementara
itu saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 5 miliar.
Dengan
adanya dana tersebut, diharapkan menjadi jawaban atas kendala yang dihadapi BUMDes
untuk merintis bisnis dengan memiliki profit jelas. ”Dengan modal yang
terkumpul ini, nantinya akan digunakan untuk membangun bisnis yang
menguntungkan bagi pemegang modal yakni desa melalui BUMDesnya tersebut. Dimana
keuntungan ini akan dikembalikan ke desa. Untuk kesejahteraan desa juga,” papar
Wakil Bupati Saiful Arifin dalam temu pengelola BUMDes di Ruang Joyokusumo
Kamis (13/12/2018).
adanya dana tersebut, diharapkan menjadi jawaban atas kendala yang dihadapi BUMDes
untuk merintis bisnis dengan memiliki profit jelas. ”Dengan modal yang
terkumpul ini, nantinya akan digunakan untuk membangun bisnis yang
menguntungkan bagi pemegang modal yakni desa melalui BUMDesnya tersebut. Dimana
keuntungan ini akan dikembalikan ke desa. Untuk kesejahteraan desa juga,” papar
Wakil Bupati Saiful Arifin dalam temu pengelola BUMDes di Ruang Joyokusumo
Kamis (13/12/2018).
Wakil
Bupati yang akrab disapa Safin ini menegaskan, bahwa desa korporasi adalah
milik desa, sehingga akan menjadi salah satu perusahaan. Layaknya BUMN-nya
desa. ”Ini merupakan satu-satunya ide yang saya terapkan di Pati, belum ada
diterapkan di wilayah lain,” tutur Safin.
Bupati yang akrab disapa Safin ini menegaskan, bahwa desa korporasi adalah
milik desa, sehingga akan menjadi salah satu perusahaan. Layaknya BUMN-nya
desa. ”Ini merupakan satu-satunya ide yang saya terapkan di Pati, belum ada
diterapkan di wilayah lain,” tutur Safin.
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin |
Selain
itu, Safin dalam forum jagongan tersebut juga berbagi tips bisnis dengan para
pengelola BUMDes. ”Ketika ingin membangun bisnis, semua kekuatan harus
dikumpulkan, kekuatan finansial, pengelolaan dan lainnya,” kata bos The Safin
Hotel ini.
itu, Safin dalam forum jagongan tersebut juga berbagi tips bisnis dengan para
pengelola BUMDes. ”Ketika ingin membangun bisnis, semua kekuatan harus
dikumpulkan, kekuatan finansial, pengelolaan dan lainnya,” kata bos The Safin
Hotel ini.
Saat
ini, pihaknya juga akan membuat start–up yang bisa bersinergi layaknya e–commers
untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh BUMDes atau UMKM di tiap
desa. ”Yang diharapkan bisa memasarkan produk lokal kepada masyarakat luas.
Karena ketika pemasarannya lokal, maka usaha yang ada tentunya akan kerdil dan
jumlah produksinya sedikit. Akibatnya perkembangan usaha juga terhambat,”
tandas Safin. (has)
ini, pihaknya juga akan membuat start–up yang bisa bersinergi layaknya e–commers
untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh BUMDes atau UMKM di tiap
desa. ”Yang diharapkan bisa memasarkan produk lokal kepada masyarakat luas.
Karena ketika pemasarannya lokal, maka usaha yang ada tentunya akan kerdil dan
jumlah produksinya sedikit. Akibatnya perkembangan usaha juga terhambat,”
tandas Safin. (has)