Lingkar Muria, PATI – Keberadaan tempat pembuangan sampah
yang berada di sebelah GOR Pati dan deretan kios buah dikeluhkan. Munculnya
keluhan itu lantaran baunya yang menyengat. Terutama saat ada angin berhembus,
bau tak sedap langsung terendus.
yang berada di sebelah GOR Pati dan deretan kios buah dikeluhkan. Munculnya
keluhan itu lantaran baunya yang menyengat. Terutama saat ada angin berhembus,
bau tak sedap langsung terendus.
Solikhin, 46, salah seorang warga
yang mengeluhkan bau tempat sampah itu mengemukakan, dirinya sudah kerap
mencium bau tak sedap ketika lewat di jalan Kolonel Sunandar itu. ”Terutama
saat angin berhembus. Bau tak sedap langsung menusuk hidung,” kata pegawai
swasta tersebut.
yang mengeluhkan bau tempat sampah itu mengemukakan, dirinya sudah kerap
mencium bau tak sedap ketika lewat di jalan Kolonel Sunandar itu. ”Terutama
saat angin berhembus. Bau tak sedap langsung menusuk hidung,” kata pegawai
swasta tersebut.
Hal itu, lanjut Solikhin cukup
mengganggu. Terutama saat makan, langsung eneg.
Seperti diketahui berjejeran dengan lokasi tempat pembuangan sampah itu juga
ada Pujasera.
mengganggu. Terutama saat makan, langsung eneg.
Seperti diketahui berjejeran dengan lokasi tempat pembuangan sampah itu juga
ada Pujasera.
Dari pantauan di lapangan, siang kemarin, sampah yang didominasi sampah
organik dari sisa-sisa buah-buahan dan makanan tersebut masih banyak yang
menumpuk.
organik dari sisa-sisa buah-buahan dan makanan tersebut masih banyak yang
menumpuk.
Sampah-sampah itu dibungkus dengan
plastik kresek berwarna-warni. Selain itu ada juga sampah-sampah yang dibungkus
sak besar. Meski sudah dibungkus baunya tetap saja tercium.
plastik kresek berwarna-warni. Selain itu ada juga sampah-sampah yang dibungkus
sak besar. Meski sudah dibungkus baunya tetap saja tercium.
Hal yang sama juga dikatan Nur Ali, 26, pria
yang bekerja di sebuah kantor pemerintah itu selalu melalui Jalan Kolonel
Sunandar. Ali mengaku sedikit menyayangkan bau yang ditimbulkan dari tempat
pembuangan sampah.
yang bekerja di sebuah kantor pemerintah itu selalu melalui Jalan Kolonel
Sunandar. Ali mengaku sedikit menyayangkan bau yang ditimbulkan dari tempat
pembuangan sampah.
”Terlebih ini di dalam kota. Bisa
mengurangi keindahan dan kenyamanan kota, sebab menimbulkan polusi udara. Bisa
tidak dapat adipura kalau begini,” papar Ali dengan sedikit berkelakar.
mengurangi keindahan dan kenyamanan kota, sebab menimbulkan polusi udara. Bisa
tidak dapat adipura kalau begini,” papar Ali dengan sedikit berkelakar.
Menanggapi hal itu kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pati Purwadi melalui Kasi Peningkatan Ihsan
menuturkan, kalau di lihat masalah itu sebenarnya ada di ranah Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, terkait pengangkutan sampah.
Lingkungan Hidup Kabupaten Pati Purwadi melalui Kasi Peningkatan Ihsan
menuturkan, kalau di lihat masalah itu sebenarnya ada di ranah Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, terkait pengangkutan sampah.
”Namun tetap kami berkordinasi
dengan DPUPR. Tapi hanya sebatas mensosialisasi bagaimana pengelolaan sampah
yang benar. Sebab untuk masalah pengangkutan itu di ranah sebelah,” jelas Ihsan
saat dihubungi melalui WhatsApp.
dengan DPUPR. Tapi hanya sebatas mensosialisasi bagaimana pengelolaan sampah
yang benar. Sebab untuk masalah pengangkutan itu di ranah sebelah,” jelas Ihsan
saat dihubungi melalui WhatsApp.
Lanjut Ihsan, selama ini pihaknya
telah membentuk beberapa komunitas atau kelompok masyarakat yang peduli sampah.
Tetapi terkait pengangkutan sampahnya haruss kerjasama dengan DPUPR.
”Kendalanya disitu,” pungkasnya.
telah membentuk beberapa komunitas atau kelompok masyarakat yang peduli sampah.
Tetapi terkait pengangkutan sampahnya haruss kerjasama dengan DPUPR.
”Kendalanya disitu,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Faisal melalui Kasi
Persampahan Sukiman mengaku volume sampah di tempat pembuangan sementara itu
relatif besar. Setiap hari setidaknya ada tujuh bak sampah yang disebut
kontainer itu diangkut ke Tempat Pembuangan (TPA) Sukoharjo.
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Faisal melalui Kasi
Persampahan Sukiman mengaku volume sampah di tempat pembuangan sementara itu
relatif besar. Setiap hari setidaknya ada tujuh bak sampah yang disebut
kontainer itu diangkut ke Tempat Pembuangan (TPA) Sukoharjo.
”Ya memang maklum sampah sangat
banyak. Ditambah sampah yang basah, seperti sampah sisa makanan dari warung dan
juga rumah makan yang dibuang di tempat pembuangan sementara tersebut. Praktis
menimbulkan bau,” kata Sukiman.
banyak. Ditambah sampah yang basah, seperti sampah sisa makanan dari warung dan
juga rumah makan yang dibuang di tempat pembuangan sementara tersebut. Praktis
menimbulkan bau,” kata Sukiman.
Untuk itu pihaknya mengaku, akan
melakukan penyemprotan rutin di tempat tersebut. ”Paling tidak sepekan sekali
kami bersihkan supaya mengurangi aroma tak sedap yang ditimbulkan itu,”
pungkasnya. (has)
melakukan penyemprotan rutin di tempat tersebut. ”Paling tidak sepekan sekali
kami bersihkan supaya mengurangi aroma tak sedap yang ditimbulkan itu,”
pungkasnya. (has)
BAU
MENYENGAT SAMPAH DI TENGAH KOTA
MENYENGAT SAMPAH DI TENGAH KOTA
LOKASI
TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA JALAN
KOLONEL SUNANDAR PUJASERA PURI
KOLONEL SUNANDAR PUJASERA PURI
KELUHAN
BAU MENYENGAT
TERUTAMA SAAT ADA ANGIN BERHEMBUS
SAMPAH TIDAK SETIAP SAAT DIANGKUT
KEADAAN
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
TERLIHAT KUMUH
BECEK
BANYAK SAMPAH DENGAN KANTONG
PLASTIK MASIH MENUMPUK
PLASTIK MASIH MENUMPUK