Suporter Persijap Jepara dari kelompok CNS/ @ultraspersijap |
JEPARA – Pertandingan home perdana menghadapi Persekat Tegal Minggu (4/9/2022) mendapat sorotan netizen dan Persijap fans. Sebab dalam laporan resmi jumlah penontom yang tercatat hanya 8.500 penonton, padahal stadion berkapasitas sekitar 15.000 penonton itu hampir dipenuhi penonton.
Karena itu mencuat dugaan ada yang mengarah pada upaya memperoleh keuntungan pribadi. Dugaan itu adalah adanya oknum calo, ataupun oknum panpel yang diduga memasukkan kerabat ke dalam stadion tanpa membeli tiket.
Dugaan-dugaan ketidakberesan ini ramai di sosial media facebook. Seperti di grup facebook SUPORTER PERSIJAP 1954 (BANASPATI_JETMAN_CNS), banyak netizen yng menyayangkan hal tersebut termasuk masih adanya oknum suporter yang masuk di jeda babak pertama dimana biasanya pintu masuk tidak dijaga ketat lagi. Mereka juga menyayangkan tiket yang tidak disobek yang diduga bisa dijual kembali. Karena itu muncul ide agar manajemen membikin tiket gelang.
Netizen meminta evaluasi terhadap kinerja panpel |
Selain itu para netizen juga meminta agar ada perwakilan kelompok suporter yang dilibatkan dalam panpel khususnya di pintu-pintu masuk stadion agar pengawasan tiket lebih maksimal. Sebab para suporter ini disebut lebih “loyal” karena mereka sadar pendapatan tiket adalah salah satu sumber pendanaan yang menghidupi tim kesayangan mereka.
Apalagi slogan No Ticket No Game telah mendarah daging dalam jiwa Persijap fans. Sangat disayangkan jika sumber pemasukan yang besar ini tidak optimal.
Komentar netizen juga menyasar ke instagram Presiden Persijap Iqbal Hidayat. Netizen membandingkan jaman ISL ketika pertandingan di Stadion Gelora Bumi Kartini panpel langsung mengumumkan jumlah penonton saat menit ke-70.
“#EVALUASIPANPEL jaman ISL lawan Persipura penonton pernah tembus 20.000 dan langsung diumumkan di menit ke 70-80,” kata akun @doelfurniturejepara.
“Tiket kita nafas Persijap. Ayo bikin ke barcode tiketnya. #EVALUASIPANPEL,” tulis akun @fahmi98765. (mif)