Petugas Satpol PP sedang mendata para pelajar yang terjaring razia pagi kemarin. |
PATI
– Sebanyak 17 pelajar dicyduk Satpol PP Kamis (9/8/2018) kemarin di beberapa lokasi di
daerah kota. Mereka kedapatan membolos saat jam pelajaran masih berlangsung. Saat
dilakukan pemeriksaan, 90 persen pelajar tingkat SMA tersebut menyimpan konten
porno di hpnya.
– Sebanyak 17 pelajar dicyduk Satpol PP Kamis (9/8/2018) kemarin di beberapa lokasi di
daerah kota. Mereka kedapatan membolos saat jam pelajaran masih berlangsung. Saat
dilakukan pemeriksaan, 90 persen pelajar tingkat SMA tersebut menyimpan konten
porno di hpnya.
Kepala
Satpol PP Kabupaten Pati Hadi Santosa melalui Sekretaris Imam Rifai menuturkan,
razia pelajar ini dilakukan di beberapa tempat. Mereka dicyduk petugas dari
warung-warung dan tempat rental PS.
Satpol PP Kabupaten Pati Hadi Santosa melalui Sekretaris Imam Rifai menuturkan,
razia pelajar ini dilakukan di beberapa tempat. Mereka dicyduk petugas dari
warung-warung dan tempat rental PS.
”Mereka
kemudian kami gelandang ke kantor untuk dilakukan pembinaan. Kami periksa isi
tas hingga isi hp nya. Dan kami dapatkan anak-anak ini mengoleksi video porno
di hpnya. 90 persen dari yang kami amankan, mereka menyimpan video-video yang
tak pantas tersebut,” papar Imam Rifai.
kemudian kami gelandang ke kantor untuk dilakukan pembinaan. Kami periksa isi
tas hingga isi hp nya. Dan kami dapatkan anak-anak ini mengoleksi video porno
di hpnya. 90 persen dari yang kami amankan, mereka menyimpan video-video yang
tak pantas tersebut,” papar Imam Rifai.
Nongkrong di Warung
Razia
ini dilakukan karena banyaknya informasi yang disampaikan kepada pihak Satpol
PP mengenai tingkah para pelajar. ”Beberapa hari ini ada yang menginformasikan
banyaknya pelajar yang bolos dan sering nongkrong-nongrong di warung, kami
langsung merespon dengan razia ini. Bahkan menurut informasi, sepanjang hari di
beberapa warung terlihat anak-anak berseragam nongkrong hingga siang hari,”
imbuhnya usai melakukan pembinaan.
ini dilakukan karena banyaknya informasi yang disampaikan kepada pihak Satpol
PP mengenai tingkah para pelajar. ”Beberapa hari ini ada yang menginformasikan
banyaknya pelajar yang bolos dan sering nongkrong-nongrong di warung, kami
langsung merespon dengan razia ini. Bahkan menurut informasi, sepanjang hari di
beberapa warung terlihat anak-anak berseragam nongkrong hingga siang hari,”
imbuhnya usai melakukan pembinaan.
Selain
itu, isi tas juga menjadi perhatian petugas. Tas-tas milik pelajar digeledah
begitu juga dompetnya. ”Kami juga mengantisipasi bilamana para pelajar ini
membawa barang-barang berbahaya, seperti senjata tajam dan lainnya. Namun
nihil, kami hanya menemukan dua bungkus rokok, tak ada barang-barang
berbahaya,” jelas Imam Rifai.
itu, isi tas juga menjadi perhatian petugas. Tas-tas milik pelajar digeledah
begitu juga dompetnya. ”Kami juga mengantisipasi bilamana para pelajar ini
membawa barang-barang berbahaya, seperti senjata tajam dan lainnya. Namun
nihil, kami hanya menemukan dua bungkus rokok, tak ada barang-barang
berbahaya,” jelas Imam Rifai.
Sementara
itu, untuk memberi efek jera, para pelajar ini dipanggilkan orang tua dan juga
gurunya. Jika tidak dijemput, para pelajar tidak diperkenankan pulang. Lebih
lanjut, mengenai banyaknya pelajar yang membolos, pihak Satpol PP akan
berkordinasi dengan BP2MK Wilayah II Pati sebagai kepanjangan tangan dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan arahan dan pembinaan lanjutan
kepada pelajar-pelajar ini. (has)
itu, untuk memberi efek jera, para pelajar ini dipanggilkan orang tua dan juga
gurunya. Jika tidak dijemput, para pelajar tidak diperkenankan pulang. Lebih
lanjut, mengenai banyaknya pelajar yang membolos, pihak Satpol PP akan
berkordinasi dengan BP2MK Wilayah II Pati sebagai kepanjangan tangan dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan arahan dan pembinaan lanjutan
kepada pelajar-pelajar ini. (has)