Tim verifikator PSSI ditemani oleh Ketum Persipa Pati Joni Kurnianto |
Pemerintah sempat mengklaim lapangan Stadion Joyokusumo sudah berstandar FIFA. Namun nyatanya stadion ini terancam tidak memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan Liga 2 sesuai regulasi yang dikeluarkan PSSI.
PATI – Apa yang dikhawatirkan oleh para suporter Persipa Pati agaknya bakal menjadi kenyataan. Verifikator stadion dari PSSI memberikan banyak catatan untuk perbaikan infrastruktur Stadion Joyokusumo untuk bisa menggelar pertandingan Liga 2. Sertifikat FIFA soal rumput sintetis yang digunakan juga dipertanyakan.
Dalam video yang dirilis di fanspage facebook Persipa Pati pada Sabtu, (23/4/2022), Tim verifikator PSSI yang dipimpin oleh Head of Infrastructure, Safety and Security PSSI Adi Nugroho membeberkan banyak hal tentang kekurangan yang harus diperbaiki.
Penyenggaraan Liga 2 itu dari aspek infrastruktur utamanya adalah stadion harus memenuhi kreteria sesuai dengan regulasi stadion PSSI.
“Kriteri-kriteria itu harus terpenuhi mulai dari lapangannya, dimensinya cukup atau tidak. Rumpunya boleh itu natural ataupun rumput sintetis. Nah untuk rumput sintetis juga harus memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh FIFA. Dan jenisnya pun juga harus yang terakreditasi dari pabrik yang ditunjuk,” ungkapnya.
Intinya, lanjutnya pihaknya masih menunggu sertifikat yang dikeluarkan oleh kontraktor rumput karena jenis rumput itu katanya standar FIFA. Jadi tentu ada asal usulnya dari mana dan pengetesannya dari mana.
“Kami menunggu sertifikat itu seperti juga yang dikeluarkan oleh stadion-stadion sintetis ataupun lapangan sintetis yang ada di Indonesia dan diseluruh dunia. Karena itu ada semua dan terdaftar,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persipa Pati Joni Kurnianto menambahkan. Dirinya sangat berterimakasih karena tim dari PSSI sudah datang ke Pati untuk langsung memverifikasi stadion Joyokusumo Pati.
“Dan memang kenyataanya seperti itu, kami tadi juga ketemu dari Disporapar dan DPUPR yang mana disampaikan langsung oleh Pak Adi dari PSSI bahwa pihaknya butuh sertifikat FIFA yang asli. Agar bisa dicek itu memang betul-betul sesuai,” imbuhnya.
Karena tadi saat dilakukan pengetesan dengan bola, pantulannya itu tingginya lebih dari 60-80cm. Jadi tingkat pantulannya terlalu tinggi dan dilihat rumputnya juga tidak terlalu berdiri dan itu ada standar tertentu yang dipunyai oleh tim verifikator dari PSSI.
“Jadi nanti kita beri masukan ke DPUPR dan DISPORA Kabupaten Pati supaya meminta kontraktor untuk segera memenuhi standart dari sertifikat itu,” pungkasnya
Kerugian besar
Jika sampai tidak bisa bertanding di Stadion Joyokusumo tentu hal ini menjadi kerugian besar bagi Persipa Pati. Sebab tidak bisa tampil di kandang sendiri. Musim 2022-2023 mendatang diperkirakan kompetisi akan berjalan normal dengan sistem kompetisi penuh home-away.
Selain itu masyarakat Pati yang sangat merindukan mendukung langsung di stadion harus kecewa. Tidak bisa bermain di kandang sendiri juga merupakan sebuah kerugian dalam hal finansial karena ongkos yang dikeluarkan akan lebih besar ketika bermain di luar kota Pati.
Selain itu yang sangat disayangkan adalah anggaran yang sia-sia, sebab Stadion Joyokusumo dalam dua tahunan ini terus ditata. Bermiliar-miliar uang APBD menguap karena renovasi dilakukan tidak tepat manfaat. Sayang sekali. (hus)