Tampak pekerja sedang mengerjakan untuk pembuatan sekat di los Pasar Rogowongso |
Lingkar Muria, PATI – Beberapa pedagang Pasar Rogowongso yang masih
menempati kios darurat di kawasan Pecinan mengaku resah. Hal ini lantaran
jadwal untuk masuk ke dalam pasar yang telah selesai direvitalisasi pada akhir
Desember tahun kemarin, tak kunjung dapat ditempati.
menempati kios darurat di kawasan Pecinan mengaku resah. Hal ini lantaran
jadwal untuk masuk ke dalam pasar yang telah selesai direvitalisasi pada akhir
Desember tahun kemarin, tak kunjung dapat ditempati.
Salah satu pedagang Kustini, 51,
mengaku dirinya ingin segera pindah dan menempati bangunan baru di dalam pasar.
Menurutnya, meskipun lebih ramai saat berjualan di tepi jalan, namun resiko
besar.
mengaku dirinya ingin segera pindah dan menempati bangunan baru di dalam pasar.
Menurutnya, meskipun lebih ramai saat berjualan di tepi jalan, namun resiko
besar.
”Memang kalau di pinggir jalan
seperti ini lebih ramai. Akan tetapi ada rasa was-was ketika sedang melayani
pembeli, sebab banyak kendaraan berseliweran,” terang pedagang bumbu masakan
ini.
seperti ini lebih ramai. Akan tetapi ada rasa was-was ketika sedang melayani
pembeli, sebab banyak kendaraan berseliweran,” terang pedagang bumbu masakan
ini.
Untuk itu, lanjut Kustini, dirinya
ingin segera dipindah untuk menempati bangunan pasar, agar lebih nyaman dan
aman. Selain itu, lanjut Kustini saat berdagang di pinggir jalan juga iurannya
banyak.
ingin segera dipindah untuk menempati bangunan pasar, agar lebih nyaman dan
aman. Selain itu, lanjut Kustini saat berdagang di pinggir jalan juga iurannya
banyak.
”Ada iuran per hari Rp 10 ribu
untuk satu kios ditambah kebersihan Rp 2500. Cukup memberatkan, tapi namanya
butuh berdagang memenuhi kebutuhan hidup ya dijalani saja,” tutur perempuan
yang telah 40 tahun berdagang di pasar yang terletak di Jalan Setiabudi ini.
untuk satu kios ditambah kebersihan Rp 2500. Cukup memberatkan, tapi namanya
butuh berdagang memenuhi kebutuhan hidup ya dijalani saja,” tutur perempuan
yang telah 40 tahun berdagang di pasar yang terletak di Jalan Setiabudi ini.
Lebih lanjut, Kustini berharap
dapat segera direlokasi ke bangunan yang secara telah diresmikan serentak di
Pasar Tayu beberapa waktu yang lalu. ”Jangan sampai mundur lagi,” katanya
singkat.
dapat segera direlokasi ke bangunan yang secara telah diresmikan serentak di
Pasar Tayu beberapa waktu yang lalu. ”Jangan sampai mundur lagi,” katanya
singkat.
Sementara itu Kepala Pasar Rogowongso,
Karsiman mengaku pihaknya memang mengalami kendala. ”Rencananya memang hari ini
(kemarin, Red) pedagang yang masih berjualan di kios darurat sudah bisa
direlokasi. Namun, karena untuk menempatkan pedagang di los ini ada sedikit
kendala,” terang Karsiman.
Karsiman mengaku pihaknya memang mengalami kendala. ”Rencananya memang hari ini
(kemarin, Red) pedagang yang masih berjualan di kios darurat sudah bisa
direlokasi. Namun, karena untuk menempatkan pedagang di los ini ada sedikit
kendala,” terang Karsiman.
Maksimal, lanjut Karsiman, pihaknya
menargetkan tanggal 30 Januari, semua pedagang sudah bisa kembali menempati
pasar. ”Selain karena akan ada gelaran pasar imlek, juga sudah seharusnya
pedagang bisa menempati bangunan baru yang sudah tertunda ini,” imbuhnya.
menargetkan tanggal 30 Januari, semua pedagang sudah bisa kembali menempati
pasar. ”Selain karena akan ada gelaran pasar imlek, juga sudah seharusnya
pedagang bisa menempati bangunan baru yang sudah tertunda ini,” imbuhnya.
Kendala yang dihadapi dalam
penempatan pedagang ini, kata Karsiman, disebabkan ukuran pasar yang berubah.
Hal itu juga memengaruhi ukuran los yang ada. ”Itu kendala yang kami hadapi.
Sementara tekad kami usai revitalisasi ini ukuran los milik pedagang mesti
sesuai dengan izin yang dimiliki. Jangan sampai berkurang harus pas.
Kesulitannya, ukuran masing-masing berbeda dan angkanya tidak bulat. Jadi mesti
lebih cermat menghitungnya, supaya tak ada yang dirugikan,” papar Karsiman.
penempatan pedagang ini, kata Karsiman, disebabkan ukuran pasar yang berubah.
Hal itu juga memengaruhi ukuran los yang ada. ”Itu kendala yang kami hadapi.
Sementara tekad kami usai revitalisasi ini ukuran los milik pedagang mesti
sesuai dengan izin yang dimiliki. Jangan sampai berkurang harus pas.
Kesulitannya, ukuran masing-masing berbeda dan angkanya tidak bulat. Jadi mesti
lebih cermat menghitungnya, supaya tak ada yang dirugikan,” papar Karsiman.
Dari pantauan di lapangan, hingga saat ini, masih terlihat beberapa
tukang yang sedang mengerjakan sekat untuk los-los yang bakal ditempati
pedagang. Pengerjaaan ini dilakukan swadaya oleh masing-masing pedagang
sendiri. Bahan material sekat juga diseragamkan.
tukang yang sedang mengerjakan sekat untuk los-los yang bakal ditempati
pedagang. Pengerjaaan ini dilakukan swadaya oleh masing-masing pedagang
sendiri. Bahan material sekat juga diseragamkan.
”Karena saat ini Pasar Rogowongso
merujuk ke pasar modern, jadi tampilannya mesti berbeda dari sebelumnya.
Termasuk sekat los ini dikerjakan secara seragam supaya serasi. Dan juga
pengaturan zonasi dagangan, agar pembeli gampang untuk berbelanja,” imbuh
Karsiman. (lil)
merujuk ke pasar modern, jadi tampilannya mesti berbeda dari sebelumnya.
Termasuk sekat los ini dikerjakan secara seragam supaya serasi. Dan juga
pengaturan zonasi dagangan, agar pembeli gampang untuk berbelanja,” imbuh
Karsiman. (lil)