Eka Fitri Suryani
MEMASUKI
semester akhir, Eka Fitri Suryani tidak merasa terganggu dengan rutinitasnya di
dunia hiburan. Selain fokus menyelesaikan tugas akhir, ia juga tetap salurkan
bakatnya di luar aktivitasnya sebagai mahasiswi.
semester akhir, Eka Fitri Suryani tidak merasa terganggu dengan rutinitasnya di
dunia hiburan. Selain fokus menyelesaikan tugas akhir, ia juga tetap salurkan
bakatnya di luar aktivitasnya sebagai mahasiswi.
Gadis
kelahiran, Jepara, 10 Maret 1995 ini
mulai menggeluti dunia entertaining
sejak 2013 lalu. Mulai jadi pembawa acara resmi, pernikahan, ulang tahun, gathering, sekaligus menjadi
penyanyi. “Suka aja dengan tampil di
depan banyak orang. Asah kemampuan komunikasi,” katanya.
kelahiran, Jepara, 10 Maret 1995 ini
mulai menggeluti dunia entertaining
sejak 2013 lalu. Mulai jadi pembawa acara resmi, pernikahan, ulang tahun, gathering, sekaligus menjadi
penyanyi. “Suka aja dengan tampil di
depan banyak orang. Asah kemampuan komunikasi,” katanya.
Untuk
menjaga performence saat tampil tetap
prima ia mengaku masih latihan sebelum acara. Meski rutinitasnya itu sudah ia
jalani lima tahun terakhir, tak jarang rasa grogi tetap ada. Sehingga butuh
persiapan awal sebelum tampil. “Tetap asah kemampuan berbicara di muka
umum untuk stabilitas kepercayaan diri,”
tutur mahasiswi Program Studi S1 Teknik Sipil,
Fakultas Sains dan Teknologi,
Unisnu Jepara ini.
menjaga performence saat tampil tetap
prima ia mengaku masih latihan sebelum acara. Meski rutinitasnya itu sudah ia
jalani lima tahun terakhir, tak jarang rasa grogi tetap ada. Sehingga butuh
persiapan awal sebelum tampil. “Tetap asah kemampuan berbicara di muka
umum untuk stabilitas kepercayaan diri,”
tutur mahasiswi Program Studi S1 Teknik Sipil,
Fakultas Sains dan Teknologi,
Unisnu Jepara ini.
Seperti
ketika mau tampil sebagai penyanyi dalam sebuah acara, setidaknya ia harus olah
vokal setiap harinya. Lima menit cukup untuk mengolah suara. Supaya saat tampil
bisa maksimal. Sedangkan untuk kemampuannya sebagai pembawa acara, ia juga
tidak lepas dari bacaan buku. “Jadi pembawa acar harus luas pandangan dan
pengetahuan.
ketika mau tampil sebagai penyanyi dalam sebuah acara, setidaknya ia harus olah
vokal setiap harinya. Lima menit cukup untuk mengolah suara. Supaya saat tampil
bisa maksimal. Sedangkan untuk kemampuannya sebagai pembawa acara, ia juga
tidak lepas dari bacaan buku. “Jadi pembawa acar harus luas pandangan dan
pengetahuan.
Setidaknya mengetahui berita terupdate. Biar tidak monoton itu-itu
saja yang diucapkan saat membawakan acara,”
ujar gadis yang menjadi finalis Duta Wisata Jepara 2018 ini. (yan)
saja yang diucapkan saat membawakan acara,”
ujar gadis yang menjadi finalis Duta Wisata Jepara 2018 ini. (yan)