Spanduk bertuliskan wisata sejuta nyamuk terpasang di Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo kemarin. |
PATI – Warga Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo geram. Hal itu lantaran
desanya yang diserbu nyamuk akibat limbah di sungai yang menumpuk. Wargapun
menyindir dengan memasang spanduk bertuliskan “Desa Wisata Sejuta Nyamuk”.
desanya yang diserbu nyamuk akibat limbah di sungai yang menumpuk. Wargapun
menyindir dengan memasang spanduk bertuliskan “Desa Wisata Sejuta Nyamuk”.
Ada beberapa sudut yang dipasang
spanduk desa wisata nyamuk. Seperti di gapura gang. Bahkan ada juga spanduk
bertuliskan jualan bibit nyamuk.
spanduk desa wisata nyamuk. Seperti di gapura gang. Bahkan ada juga spanduk
bertuliskan jualan bibit nyamuk.
Heri, salah satu warga Desa
Dadirejo mengungkapkan, kurang lebih sudah sepekan nyamuk mewabah di desanya.
Namun, menurutnya penanganan terhadap nyamuk dinilai masih kurang.
Dadirejo mengungkapkan, kurang lebih sudah sepekan nyamuk mewabah di desanya.
Namun, menurutnya penanganan terhadap nyamuk dinilai masih kurang.
”Foging sudah dilakukan. Namun
masih kurang. Hanya selokan-selokan dan depan rumah-rumah warga yang disemprot,
dan penyemprotan di sungai yang menjadi sumber jentik-jentik nyamuk kurang
mendapat perhatian,” paparnya.
masih kurang. Hanya selokan-selokan dan depan rumah-rumah warga yang disemprot,
dan penyemprotan di sungai yang menjadi sumber jentik-jentik nyamuk kurang
mendapat perhatian,” paparnya.
Lanjutnya, pihaknya ingin supaya
pemerintah desa agar tanggap, dan jangan menyepelekan. Sebelum jatuhnya korban
akibat gigitan nyamuk. Menurutnya, wabah nyamuk ini cukup mengganggu,
gigitannya terasa gatal. Nyamuknya pun besar-besar dan hitam.
pemerintah desa agar tanggap, dan jangan menyepelekan. Sebelum jatuhnya korban
akibat gigitan nyamuk. Menurutnya, wabah nyamuk ini cukup mengganggu,
gigitannya terasa gatal. Nyamuknya pun besar-besar dan hitam.
Limbah perusahaan jadi kambing hitam
Pj Kepala Desa Dadirejo, Sularso
mengungkapkan, wilayah yang dipimpinnya memang sedang terkena wabah serbuan
nyamuk. Hal itu diakuinya terjadi lantaran adanya beberapa tempat usaha seperti
usaha pembuatan tahu, dan rumah jagal yang membuang limbahnya ke sungai.
mengungkapkan, wilayah yang dipimpinnya memang sedang terkena wabah serbuan
nyamuk. Hal itu diakuinya terjadi lantaran adanya beberapa tempat usaha seperti
usaha pembuatan tahu, dan rumah jagal yang membuang limbahnya ke sungai.
Sialnya, sungai saat musim kemarau airnya
surut. Hal itu menimbulkan genangan-genangan yang akibatnya menjadi tempat
bertelurnya nyamuk, yang pada akhirnya menyebar menyerang warga. Ada tiga dukuh
yang sangat terdampak serbuan nyamuk tersebut. Dukuh Prakitan, menjadi salah
satu yang paling terdampak.
surut. Hal itu menimbulkan genangan-genangan yang akibatnya menjadi tempat
bertelurnya nyamuk, yang pada akhirnya menyebar menyerang warga. Ada tiga dukuh
yang sangat terdampak serbuan nyamuk tersebut. Dukuh Prakitan, menjadi salah
satu yang paling terdampak.
”Memang berbagai upaya telah kami
lakukan. Seperti foging, dan juga ada upaya pengurukan di sungai. Namun belum
begitu membantu dan menangani masalah ini,” ungkapnya.
lakukan. Seperti foging, dan juga ada upaya pengurukan di sungai. Namun belum
begitu membantu dan menangani masalah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait limbah yang
ditimbulkan perusahaan tersebut, Sularso mengaku sudah ada niat baik dari
mereka. ”Mereka ada paguyubannya. Mereka telah melakukan penyemprotan, namun
belum juga terlihat hasilnya. Harus dilakukan intens,” imbuhnya. Sampai saat
ini memang nyamuk-nyamuk ini sangat mengganggu aktivitas warga, mesikupun belum
menimbulkan korban.
ditimbulkan perusahaan tersebut, Sularso mengaku sudah ada niat baik dari
mereka. ”Mereka ada paguyubannya. Mereka telah melakukan penyemprotan, namun
belum juga terlihat hasilnya. Harus dilakukan intens,” imbuhnya. Sampai saat
ini memang nyamuk-nyamuk ini sangat mengganggu aktivitas warga, mesikupun belum
menimbulkan korban.
”Kalau menjelang maghrib dan pagi
hari, nyamuk sangat banyak. Saat berada di luar pasti langsung dikerubungi,”
pungkas pria yang juga menjadi sekretaris desa ini. (mil)
hari, nyamuk sangat banyak. Saat berada di luar pasti langsung dikerubungi,”
pungkas pria yang juga menjadi sekretaris desa ini. (mil)