PATI – Banjir selalu menyuguhkan cerita getir bagi masyarakat yang menjadi korban. Seperti banjir pada bulan Maret 2024 ini yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Petani dihadapkan pada kenyataan gagal panen.
Gagal panen ini seperti yang dirasakan petani di Dukuh Poncomulyo Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo Pati.
Sekitar seratusan hektare lahan pertanian di desa ini sudah terendam banjir sejak Selasa (12/3), padi dan melon yang hampir panen pun ikut terendam.
Banjir mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi para petani.
“Total ada 56 rumah warga yang terendam dengan 188 jiwa yang terdampak. Kalau lahan pertanian sekitar seratusan hektare, tanaman padi dan melon siap panen terancam gagal. Kerugian bisa sampai Rp 10 miliar lebih,” ungkap Kepala Desa Gadudero Agus Yulianto kepada wartawan.
Banjir di Poncomulyo Gadudero diakibatkan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, hal ini diperparah dengan kondisi saluran air yang tidak baik. Dimana Sungai Juwana yang melintasi wilayah desa ini mengalami sedimentasi.
Heru salah seorang warga Desa Gadudero sekaligus petani mengungkapkan, dirinya mengalami kerugian yang cukup lumayan akibat gagal panen ini.
“Yang kerugian paling banyak ini melon karena modalnya besar,” paparnya.
Diketahui panen baik padi maupun melon ada yang tinggal 5 hingga 10 hari lagi, kalau sudah terendam banjir dipastikan gagal panen.
Penulis: Arif
Editor: Fatwa