PATI – Perpustakaan yang benar-benar layak anak masih sulit diwujudkan di Kabupaten Pati. Hingga saat ini, perpustakaan milik daerah pun belum bisa dikatakan sebagai perpustakaan yang layak anak.
Secara umum ikhtiar mewujudkan perpustakaan daerah di Kabupaten Pati untuk
menjadi perpustakaan yang layak anak sudah dilakukan pemerintah melalui dinas terkait. Namun, lebih spesifik untuk
dikategorikan menjadi perpustakaan yang benar-benar layak anak, hal tersebut
masih jauh dari harapan.
menjadi perpustakaan yang layak anak sudah dilakukan pemerintah melalui dinas terkait. Namun, lebih spesifik untuk
dikategorikan menjadi perpustakaan yang benar-benar layak anak, hal tersebut
masih jauh dari harapan.
Kepala Dinas
Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati Suwanto melalui Kasi
Perpustakaan Erning Widyastuti mengakui hal tersebut. Menurutnya, ada banyak yang perlu disiapkan dalam rangka
mewujudkan perpustakaan yang benar-benar ramah anak. ”Ya memang belum bisa
dikatakan menjadi perpustakaan yang layak anak. Karena ada beberapa hal,” papar
Erning.
Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati Suwanto melalui Kasi
Perpustakaan Erning Widyastuti mengakui hal tersebut. Menurutnya, ada banyak yang perlu disiapkan dalam rangka
mewujudkan perpustakaan yang benar-benar ramah anak. ”Ya memang belum bisa
dikatakan menjadi perpustakaan yang layak anak. Karena ada beberapa hal,” papar
Erning.
Banyak Kriteria
Untuk menjadi benar-benar layak
anak, lanjut Erning ada beberapa hal yang mesti dipenuhi. Seperti dalam
penyediaan ruang baca. Selama ini ruang baca tercampur menjadi satu. Seharusnya
ada ruang baca khusus untuk anak-anak.
anak, lanjut Erning ada beberapa hal yang mesti dipenuhi. Seperti dalam
penyediaan ruang baca. Selama ini ruang baca tercampur menjadi satu. Seharusnya
ada ruang baca khusus untuk anak-anak.
Dengan begitu, koleksi bacaan untuk
dewasa, tidak bisa diakses anak-anak. Dimana koleksi bacaan anak-anak ini lebih
kepada buku-buku cerita, dongeng, dan semacamnya. Selain itu keberadaan ruang
bermain serta kelengkapan teknologi informasi, juga perlu didukung.
dewasa, tidak bisa diakses anak-anak. Dimana koleksi bacaan anak-anak ini lebih
kepada buku-buku cerita, dongeng, dan semacamnya. Selain itu keberadaan ruang
bermain serta kelengkapan teknologi informasi, juga perlu didukung.
”Ruang bermain memang sudah ada.
Kelengkapan teknologi seperti fasilitas komputer juga sudah ada, namun hal masih
kurang untuk disebut benar-benar menjadi perpustakaan yang layak anak,” imbuh
Erning.
Kelengkapan teknologi seperti fasilitas komputer juga sudah ada, namun hal masih
kurang untuk disebut benar-benar menjadi perpustakaan yang layak anak,” imbuh
Erning.
Secara prinsip, Erning mengaku sudah ada
prinsip yang mengarah kesana. Namun diakuinya belum berjalan maksimal. ”Yang
paling penting, harus ada komitmen supaya perpustakaan yang benar-benar layak
anak itu cepat terealisasi. Untuk target, memang belum bisa dipatok secara
pasti,” jelasnya. (hus)
prinsip yang mengarah kesana. Namun diakuinya belum berjalan maksimal. ”Yang
paling penting, harus ada komitmen supaya perpustakaan yang benar-benar layak
anak itu cepat terealisasi. Untuk target, memang belum bisa dipatok secara
pasti,” jelasnya. (hus)