Mengarak bendera keliling desa |
Minggu (18/8/2019) siang, cuaca
panas terik memayungi Desa Pesucen, Kecamatan Trangkil, Pati. Meski panas
menyengat, jalanan desa ramai. Warga sekitar tengah menanti arak-arakan bendera
sepanjang 100 meter.
panas terik memayungi Desa Pesucen, Kecamatan Trangkil, Pati. Meski panas
menyengat, jalanan desa ramai. Warga sekitar tengah menanti arak-arakan bendera
sepanjang 100 meter.
Arak-arakan itu dilakukan oleh
pelajar dari Yayasan Luhful Ulum Wonokerto desa setempat. Selain bendera merah
putih, arak-arakan juga dimeriahkan gunungan hasil bumi desa setempat, juga
penampilan lima grup marching band.
pelajar dari Yayasan Luhful Ulum Wonokerto desa setempat. Selain bendera merah
putih, arak-arakan juga dimeriahkan gunungan hasil bumi desa setempat, juga
penampilan lima grup marching band.
Warga yang sudah menunggu di
jalanan sigap dengan telpon genggamnya. Mereka tak ingin kehilangan momen untuk
mengabadikan kirab merah putih yang baru pertama digelar di desanya tersebut.
jalanan sigap dengan telpon genggamnya. Mereka tak ingin kehilangan momen untuk
mengabadikan kirab merah putih yang baru pertama digelar di desanya tersebut.
Ahmad Paminto, ketua panitia kirab
mengungkapkan, kegiatan itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke 34 Madrasah
Luhful Ulum. Sekaligus HUT ke 74 Republik Indonesia. ”Sekaligus merayakan
kemerdekaan,” katanya.
mengungkapkan, kegiatan itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke 34 Madrasah
Luhful Ulum. Sekaligus HUT ke 74 Republik Indonesia. ”Sekaligus merayakan
kemerdekaan,” katanya.
Kirab bendera tersebut, lanjut Ahmad
Paminto dilakukan sebagai wujud rasa syukur bahwa indonesia telah merdeka. ”Kami
membawa gunungan, ini filosofinya adalah simbol kemakmuran. Setelah Indonesia
merdeka, kemakmuran masyarakat perlahan mulai merata, termasuk di Desa Pasucen
juga,” imbuhnya.
Paminto dilakukan sebagai wujud rasa syukur bahwa indonesia telah merdeka. ”Kami
membawa gunungan, ini filosofinya adalah simbol kemakmuran. Setelah Indonesia
merdeka, kemakmuran masyarakat perlahan mulai merata, termasuk di Desa Pasucen
juga,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap, dengan
adanya kirab bendera dan gunungan ini, para pelajar dapat mengambil nilai-nilai
perjuangan para pahlawan. Bahwa pengibaran bendera saat pertama kali
kemerdekaan adalah suatu hal yang sakral.
adanya kirab bendera dan gunungan ini, para pelajar dapat mengambil nilai-nilai
perjuangan para pahlawan. Bahwa pengibaran bendera saat pertama kali
kemerdekaan adalah suatu hal yang sakral.
Sehingga, dengan mengarak bendera
sepanjang 100 meter ini, para pelajar mengerti arti kemerdekaan. (hus)
sepanjang 100 meter ini, para pelajar mengerti arti kemerdekaan. (hus)