Ilustrasi ketela pohon yang menjadi bahan utama pembuatan tepung tapioka |
PATI – Makelar ketela atau singkong yang banyak berperan menentukan harga jual, membuat repot para pengusaha tepung tapioka di Kabupaten Pati. Hal itu diakui sangat mempengaruhi produksi tepung tapioka.
Karena itu para pengusaha tepung tapiokadi Kabupaten Pati bertekad membentuk kelompok Asosiasi Tapioka Pati (Atap). Asosiasi ini nantinya diharapkan mampu memangkas peran makelar ketela yang saat ini dinilai mampu mengatur harga ketela. Untuk diketahui ketela merupakan bahan utama dalam pembuatan tepung tapioka.
Salah seorang pengusaha tepung tapioka di wilayah Kecamatan Margoyoso, Karwito mengungkapkan asosiasi ini bertujuan agar bisa memangkas peran makelar. Menurutnya, peran makelar yang menguasai pasar ketela saat ini memberi beban harga yang tinggi kepada para penguasa tepung tapioka.
”Saat ini pembelian (ketela) berjalan sesuai makelar. Mereka mudah membuat harga semena-mena. Ini membuat para pengusaha tepung tapioka sangat kesulitan,” paparnya.
Pihaknya berharap asosiasi ini nantinya dapat mencegah monopoli yang dilakukan perusahaan tepung tapioka besar. Pihaknya menjamin semua pengusaha tepung tapioka baik kecil maupun besar akan diayomi dan tidak saling merugikan.
Total di seluruh wilayah Kabupaten Pati, lanjut Karnawi ada sekitar 400-an pengusaha tepung tapioka baik kecil maupun yang besar. Mayoritas berada di Kecamatan Margoyoso dan juga daerah Kecamatan Trangkil.
Saat ini, pihaknya masih menggodok anggaran dasar, anggaran rumah tangga (AD/ART) asosiasi. AD/ART ini diharapkan disetujui oleh semua pengusaha tepung tapioka Kabupaten Pati untuk kemaslahatan bersama usaha tersebut. (yan)