Seekor macan tutul yang mengenaskan |
Macan Muria. Hewan ini begitu lekat di telinga masyarakat di Jepara, Pati dan Kudus. Sempat disebut punah. Keberadaannya terpantau secara jelas dalam rekaman kamera trap yang terpasang di area hutan lindung. Temuan bangkainya di Plukaran, Pati menjadi alarm lagi tentang kekayaan Pegunungan Muria yang masih tersisa.
Macan tutul kembali bikin geger pada Selasa (14/1/2020). Warga di Desa Plukaran Kecamatan Gembong, Pati disebut menemukan
seekor macan tutul berusia 1,5 tahun dalam keadaan sudah menjadi bangkai. Macan tutul itu ditemukan dalam keadaan sudah dikerubuti lalat.
seekor macan tutul berusia 1,5 tahun dalam keadaan sudah menjadi bangkai. Macan tutul itu ditemukan dalam keadaan sudah dikerubuti lalat.
Sebelumnya macan tutul di kawasan
Pegunungan Muria menghebohkan masyarakat, karena rilis dari Yayasan Konservasi
Alam Nusantara (YKAN) yang mengungkapkan telah mengabadikan gambar
belasan ekor macan tutul di radius 55 kilometer kawasan hutan muria.
Pegunungan Muria menghebohkan masyarakat, karena rilis dari Yayasan Konservasi
Alam Nusantara (YKAN) yang mengungkapkan telah mengabadikan gambar
belasan ekor macan tutul di radius 55 kilometer kawasan hutan muria.
Informasi yang dihimpun dari BKSDA
Jawa Tengah menyebutkan, satwa bernama latin Panthera pardus melas ditemukan mati pada Minggu (12/1) lalu. Macan
tutul itu berjenis kelamin jantan.
Jawa Tengah menyebutkan, satwa bernama latin Panthera pardus melas ditemukan mati pada Minggu (12/1) lalu. Macan
tutul itu berjenis kelamin jantan.
Proses evakuasi |
Ditemukan mati di sekitar kandang
sapi, dengan kondisi anus berdarah. Macan tutul itu ditemukan oleh Siti, istri
dari Tarmuin, warga Dukuh Beji RT 3 RW 2, Desa Plukaran, Kecamatan Gembong.
sapi, dengan kondisi anus berdarah. Macan tutul itu ditemukan oleh Siti, istri
dari Tarmuin, warga Dukuh Beji RT 3 RW 2, Desa Plukaran, Kecamatan Gembong.
“Lokasi ditemukannya kira-kira 50
meter dari kendang sapi. Bangkai macan tutul yang ditemukan dalam kondisi anus
berdarah tersebut kemudian dikuburkan oleh masyarakat, sehari setelah
ditemukan,” ujar Kepala BKSDA Darmanto dalam keterangan tertulis.
meter dari kendang sapi. Bangkai macan tutul yang ditemukan dalam kondisi anus
berdarah tersebut kemudian dikuburkan oleh masyarakat, sehari setelah
ditemukan,” ujar Kepala BKSDA Darmanto dalam keterangan tertulis.
Balai KSDA Jawa Tengah baru
mendapat informasi mengenai kematian satwa dilindungi tersebut pada Senin, 13
Januari 2020 sore. Pihaknya pun langsung melakukan evakuasi.
mendapat informasi mengenai kematian satwa dilindungi tersebut pada Senin, 13
Januari 2020 sore. Pihaknya pun langsung melakukan evakuasi.
Jelang tengah malam, sekitar pukul
23.30, bangkai macan tutul tersebut sampai di Kantor Balai KSDA Jateng,
diantarkan oleh petugas Resort Konservasi Wilayah (RKW) Pati dan Ketua
Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Gunung Muria, Shokib.
23.30, bangkai macan tutul tersebut sampai di Kantor Balai KSDA Jateng,
diantarkan oleh petugas Resort Konservasi Wilayah (RKW) Pati dan Ketua
Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Gunung Muria, Shokib.
Dibawa ke Semarang Zoo |
“Selanjutnya, kami bersama Drh
Hendrik dari Semarang Zoo melakukan pemeriksaan kematian dengan rontgen dan uji
laboratorium lambung dan usus,” jelasnya.
Hendrik dari Semarang Zoo melakukan pemeriksaan kematian dengan rontgen dan uji
laboratorium lambung dan usus,” jelasnya.
Pada hari ini, Selasa (14/1/2020),
hasil pemeriksaan di Klinik Hewan Griya Satwa Lestari menyatakan, tidak
ditemukan adanya proyektil atau benda asing maupun luka baru di tubuh macan
tutul tersebut. Struktur tulangnya pun tidak mengalami perubahan.
hasil pemeriksaan di Klinik Hewan Griya Satwa Lestari menyatakan, tidak
ditemukan adanya proyektil atau benda asing maupun luka baru di tubuh macan
tutul tersebut. Struktur tulangnya pun tidak mengalami perubahan.
“Selanjutnya, untuk mengetahui
penyebab kematian lainnya, direncanakan akan dilakukan uji laboratorium lambung
dan usus di Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Airlangga,” imbuhnya. (hus)
penyebab kematian lainnya, direncanakan akan dilakukan uji laboratorium lambung
dan usus di Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Airlangga,” imbuhnya. (hus)