Lingkar Muria, PATI
– Banjir menjadi langganan di Kecamatan Juwana. Ada enam desa di kecamatan
tersebut yang kerap tergenang banjir tiap musim penghujan tiba di kecamatan setempat.
– Banjir menjadi langganan di Kecamatan Juwana. Ada enam desa di kecamatan
tersebut yang kerap tergenang banjir tiap musim penghujan tiba di kecamatan setempat.
Meliputi
Desa Kedungpancing, Bumirejo, Ketip, Doropayung, Jepuro,
dan Tluwah. Khususnya
Desa Kedungpancing terdampak banjir karena lokasinya yang berimpitan
dengan alur Sungai Silugonggo.
Desa Kedungpancing, Bumirejo, Ketip, Doropayung, Jepuro,
dan Tluwah. Khususnya
Desa Kedungpancing terdampak banjir karena lokasinya yang berimpitan
dengan alur Sungai Silugonggo.
Kepala Desa Kedungpansing Didik
Narwadi mengungkapkan pada tahun ini, meski tergolong banjir ringan. Ada sekitar 120
rumah yang tergenang. Ini menjadi perhatian tersendiri. Penyebabnya, kata dia, parkir
kapal yang dinilai memperlambat aliran Sungai Silugonggo.
Narwadi mengungkapkan pada tahun ini, meski tergolong banjir ringan. Ada sekitar 120
rumah yang tergenang. Ini menjadi perhatian tersendiri. Penyebabnya, kata dia, parkir
kapal yang dinilai memperlambat aliran Sungai Silugonggo.
”Untuk itu kedepan kami berharap
ada penataan kapal di sebelah utara, supaya alur sungai cepat ke muara sungai
dan serta genangannya pun cepat mengalir,” tutur Didik.
ada penataan kapal di sebelah utara, supaya alur sungai cepat ke muara sungai
dan serta genangannya pun cepat mengalir,” tutur Didik.
Dengan adanya penataan parkir
kapal di aliran Sungai Silugonggo, lanjut Didik, dapat mengrai aliran Sungai Silugonggo
sendiri, sehingga tidak meluap ke rumah-rumah warga yang berada di sekitar
aliran Sungai Silugonggo tersebut.
kapal di aliran Sungai Silugonggo, lanjut Didik, dapat mengrai aliran Sungai Silugonggo
sendiri, sehingga tidak meluap ke rumah-rumah warga yang berada di sekitar
aliran Sungai Silugonggo tersebut.
Lebih lanjut menurutnya,
terjadinya banjir tahun ini karena, kondisi alam yang berada di pegunungan
sudah tidak asri lagi. Seperti terjadi banjir ini, karena curah hujan yang
tinggi di daerah hulu seperti Kayen, dan Sukolilo.
terjadinya banjir tahun ini karena, kondisi alam yang berada di pegunungan
sudah tidak asri lagi. Seperti terjadi banjir ini, karena curah hujan yang
tinggi di daerah hulu seperti Kayen, dan Sukolilo.
“Penyebab curah hujan yang tinggi
di daerah hulu seperti daerah Kayen, dan Sukolilo, karena disana terjadi banjir
bandang dan larinya langsung ke Sungai Silugonggo, sehingga berdampak langsung
pada desa yang berada di aliran sungai tersebut,” pungkas Didik Nurwadi. (lil)
di daerah hulu seperti daerah Kayen, dan Sukolilo, karena disana terjadi banjir
bandang dan larinya langsung ke Sungai Silugonggo, sehingga berdampak langsung
pada desa yang berada di aliran sungai tersebut,” pungkas Didik Nurwadi. (lil)