Lingkar Muria, PATI – Satu unit bangunan gedung sekolah rusak, tepatnya
berada di gedung SD N Mantingan Tengah Kecamatan Jakenan. Bangunan ruang kelas
3 tersebut rusak di bagian atapnya. Hingga mengakibatkan 30 siswa kelas 3
mengungsi di ruang musala untuk kegiatan belajarnya.
berada di gedung SD N Mantingan Tengah Kecamatan Jakenan. Bangunan ruang kelas
3 tersebut rusak di bagian atapnya. Hingga mengakibatkan 30 siswa kelas 3
mengungsi di ruang musala untuk kegiatan belajarnya.
Rangka atap gedung sekolah tersebut
lapuk. Rangka dari kayu itu dimakan hewan rengas, hingga mengakibatkan
strukturnya kayu tersebut tak kuat menahan atap. Terlihat beberapa batang bambu
menyangga rangka atap tersebut.
lapuk. Rangka dari kayu itu dimakan hewan rengas, hingga mengakibatkan
strukturnya kayu tersebut tak kuat menahan atap. Terlihat beberapa batang bambu
menyangga rangka atap tersebut.
Kepala SD N mantingan Tengah,
Panisih Ernawati mengungkapkan, selepas ujian tengah semester dua kemarin,
anak-anak memang mengungsi. ”Sebab kondisi rangka atap cukup memprihatinkan.
Rusak berat. Berbahaya jika masih nekat menempati kelas tersebut. Saya harap
dengan kondisi seperti ini ada dukungan dari berbagai pihak,” kata Panisih.
Panisih Ernawati mengungkapkan, selepas ujian tengah semester dua kemarin,
anak-anak memang mengungsi. ”Sebab kondisi rangka atap cukup memprihatinkan.
Rusak berat. Berbahaya jika masih nekat menempati kelas tersebut. Saya harap
dengan kondisi seperti ini ada dukungan dari berbagai pihak,” kata Panisih.
Lanjut Panisih, dia berharap ada
perbaikan sehingga anak didiknya bisa belajar kembali di ruang kelasnya. Saat
ini mereka belajar untuk sementara di ruang musala. Sebagai ganti meja belajar,
mereka memanfaatkan tasnya sebagai alas untuk belajar. Meski menempati ruang
kelas darurat, mereka tetap semangat belajar.
perbaikan sehingga anak didiknya bisa belajar kembali di ruang kelasnya. Saat
ini mereka belajar untuk sementara di ruang musala. Sebagai ganti meja belajar,
mereka memanfaatkan tasnya sebagai alas untuk belajar. Meski menempati ruang
kelas darurat, mereka tetap semangat belajar.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi D DPRD
Kabupaten Pati, Muntamah mengaku, keberadaan gedung sekolah yang rusak memang
cukup banyak di Pati. ”Tiap tahun selalu dianggarkan untuk perbaikan. Namun
tentu saja karena anggaran yang terbatas, maka tak semua bisa digarap di tahun
kemarin,” kata Muntamah saat ditemui di Gedung DPRD pagi kemarin.
Kabupaten Pati, Muntamah mengaku, keberadaan gedung sekolah yang rusak memang
cukup banyak di Pati. ”Tiap tahun selalu dianggarkan untuk perbaikan. Namun
tentu saja karena anggaran yang terbatas, maka tak semua bisa digarap di tahun
kemarin,” kata Muntamah saat ditemui di Gedung DPRD pagi kemarin.
Untuk itu, di perubahan anggaran
nanti, rehab gedung sekolah yang rusak baik ringan maupun berat harus menjadi
prioritas utama. ”Komisi D serta saya pribadi juga berharap penanganan gedung
yang rusak dapat dimaksimalkan dan menjadi prioritas dari pemkab. Sebab ini
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Supaya tak ada kendala lah.
Anak-nak bisa belajar dengan nyaman,” papar politisi Partai Nasdem tersebut. (has)
nanti, rehab gedung sekolah yang rusak baik ringan maupun berat harus menjadi
prioritas utama. ”Komisi D serta saya pribadi juga berharap penanganan gedung
yang rusak dapat dimaksimalkan dan menjadi prioritas dari pemkab. Sebab ini
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Supaya tak ada kendala lah.
Anak-nak bisa belajar dengan nyaman,” papar politisi Partai Nasdem tersebut. (has)