Para siswi MA Salafiyah praktik melakukan rukyat di Pantai Kartini Jepara |
JEPARA
– menjelang matahari terbenam, puluhan pelajar MA Salafiyah Kajen menyesaki
sudut di Pantai Kartini Kamis (8/11/2018). Bukan untuk menikmati sunset ala
wisatawan, mereka yang masih berseragam lengkap ala pesantren, mereka nampak
serius menggunakan sebuah alat peneropong bernama teodolit. Mereka sedang
praktik melihat rukyat. Sebuah kajian dalam ilmu falak.
– menjelang matahari terbenam, puluhan pelajar MA Salafiyah Kajen menyesaki
sudut di Pantai Kartini Kamis (8/11/2018). Bukan untuk menikmati sunset ala
wisatawan, mereka yang masih berseragam lengkap ala pesantren, mereka nampak
serius menggunakan sebuah alat peneropong bernama teodolit. Mereka sedang
praktik melihat rukyat. Sebuah kajian dalam ilmu falak.
Ahmad
Sulhan, waka kurikulum MA Salafiyah Kajen menuturkan, dalam proses
pembelajaran, peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu secara teoritis
maupun hafalan. Lebih dari itu, mereka juga perlu menambahkan wawasan dan
keterampilannya dengan kegiatan lapangan atau praktik sebagai wujud aplikasi
teori yang didapatkan.
Sulhan, waka kurikulum MA Salafiyah Kajen menuturkan, dalam proses
pembelajaran, peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu secara teoritis
maupun hafalan. Lebih dari itu, mereka juga perlu menambahkan wawasan dan
keterampilannya dengan kegiatan lapangan atau praktik sebagai wujud aplikasi
teori yang didapatkan.
”Kegiatan
Rukyat itu merupakan praktik pelajaran ilmu Falak yakni ilmu yang mempelajari
perbintangan, penanggalan dan perhitungan tahun. Seperti mempelajari penentuan
masuknya awal bulan hijriah yang waktu itu bertepatan dengan masuknya bulan Rabi’ul awwal atau
Maulid,” kata Sulhan menjelaskan.
Rukyat itu merupakan praktik pelajaran ilmu Falak yakni ilmu yang mempelajari
perbintangan, penanggalan dan perhitungan tahun. Seperti mempelajari penentuan
masuknya awal bulan hijriah yang waktu itu bertepatan dengan masuknya bulan Rabi’ul awwal atau
Maulid,” kata Sulhan menjelaskan.
Amati Langsung
Pengamatan
itu, dilakukan secara langsung dengan mata maupun menggunakan alat
teodolit. Anak-anak selain mendapat
panduan dari guru-guru Falak, juga dapat panduan langsung dari Kiai Agus Yusrun
Nafi’.
itu, dilakukan secara langsung dengan mata maupun menggunakan alat
teodolit. Anak-anak selain mendapat
panduan dari guru-guru Falak, juga dapat panduan langsung dari Kiai Agus Yusrun
Nafi’.
Dia
merupakan dosen ilmu Falak UIN Walisongo dan IAIN Kudus. ”Dengan adanya
kegiatan ini anak-anak mendapatkan pengalaman baru, karena selain melakukan
hisab juga bisa rukyat secara langsung di lapangan. Tidak hanya mempelajari babagan teoritis belaka,” imbuhnya. (yan)
merupakan dosen ilmu Falak UIN Walisongo dan IAIN Kudus. ”Dengan adanya
kegiatan ini anak-anak mendapatkan pengalaman baru, karena selain melakukan
hisab juga bisa rukyat secara langsung di lapangan. Tidak hanya mempelajari babagan teoritis belaka,” imbuhnya. (yan)