Spanduk sosialisasi cegah corona |
Satu per satu warga berdatangan ke
kantor desa. Ruang tamu di kantor itu disulap menjadi posko yang sederhana. Hanya
ada satu bidan desa yang dibantu beberapa perangkat desa, mereka melakukan
pemeriksaan kesehatan kepada warganya yang baru saja pulang merantau.
PATI – Posko penanggulangan virus corona (Covid-19)
dibuat di Desa Pelemgede. Hal itu untuk mendeteksi kondisi kesehatan warga
desanya yang baru saja pulang dari perantauan.
dibuat di Desa Pelemgede. Hal itu untuk mendeteksi kondisi kesehatan warga
desanya yang baru saja pulang dari perantauan.
Namun, kegiatan itu dirasa penuh
risiko. Pihak pemerintah desa sendiri cukup khawatir, mengingat saat melakukan
pemeriksaan terhadap warga perantauan yang pulang, alat pelindung diri yang
dikenakan hanya berupa masker dan sarung tangan saja.
risiko. Pihak pemerintah desa sendiri cukup khawatir, mengingat saat melakukan
pemeriksaan terhadap warga perantauan yang pulang, alat pelindung diri yang
dikenakan hanya berupa masker dan sarung tangan saja.
Kekhawatiran itu tidak berlebihan,
mengingat daerah-daerah asal perantauan yang merupakan zona merah, dimana sudah
terjadi kasus pasien positif corona yang meninggal dunia. Disamping itu,
langkah pemerintah desa setempat juga perlu diapresiasi, mengingat langkah
pencegahan yang pro aktif ini akan membantu pemerintah dalam upaya mencegah
persebaran virus tersebut.
mengingat daerah-daerah asal perantauan yang merupakan zona merah, dimana sudah
terjadi kasus pasien positif corona yang meninggal dunia. Disamping itu,
langkah pemerintah desa setempat juga perlu diapresiasi, mengingat langkah
pencegahan yang pro aktif ini akan membantu pemerintah dalam upaya mencegah
persebaran virus tersebut.
Kepala Desa Pelemgede Hadi Mustamar
mengungkapkan, pihaknya memang berkomitmen untuk melakukan pencegahan agar
warga desanya tidak terkena wabah corona. ”Ini bagian dari upaya pencegahan
kami. Diantaranya melakukan sosialisasi dengan selebaran yang ditempel-tempel
di tempat umum, penyemprotan disinfektan, hingga membuat posko penanggulan
virus corona dengan sasaran para perantau yang pulang agar memeriksakan diri,”
terang Hadi Mustamar.
mengungkapkan, pihaknya memang berkomitmen untuk melakukan pencegahan agar
warga desanya tidak terkena wabah corona. ”Ini bagian dari upaya pencegahan
kami. Diantaranya melakukan sosialisasi dengan selebaran yang ditempel-tempel
di tempat umum, penyemprotan disinfektan, hingga membuat posko penanggulan
virus corona dengan sasaran para perantau yang pulang agar memeriksakan diri,”
terang Hadi Mustamar.
Suasana pengecekan warga perantauan |
Saat ini (26/3/2020) sudah ada 23
warga desanya yang pulang merantau. Mulai dari luar kota seperti Semarang, Jakarta,
Surabaya, dan juga Batam. Dari luar negeri kebanyakan warga desanya perantauan
dari Malaysia. Total ada sekitar 200-an warga desanya yang merantau, namun
belum dipastikan dalam waktu dekat apakah akan pulang atau tidak.
warga desanya yang pulang merantau. Mulai dari luar kota seperti Semarang, Jakarta,
Surabaya, dan juga Batam. Dari luar negeri kebanyakan warga desanya perantauan
dari Malaysia. Total ada sekitar 200-an warga desanya yang merantau, namun
belum dipastikan dalam waktu dekat apakah akan pulang atau tidak.
”Sebenarnya kami arahkan untuk
langsung periksa ke puskesmas atau ke rumah sakit. Namun banyak warga yang
enggan. Karena itu kami berinisiatif dengan membuat posko ini,” jelasnya.
langsung periksa ke puskesmas atau ke rumah sakit. Namun banyak warga yang
enggan. Karena itu kami berinisiatif dengan membuat posko ini,” jelasnya.
Setiap perantau yang dating, lanjut
kepala desa, mereka dilakukan cek kesehatan berupa pengukuran suhu tubuh, tensi
darah, dan pemberian multivitamin. Setelah itu mereka dianjurkan beristirahat
selama dua pekan.
kepala desa, mereka dilakukan cek kesehatan berupa pengukuran suhu tubuh, tensi
darah, dan pemberian multivitamin. Setelah itu mereka dianjurkan beristirahat
selama dua pekan.
”Yang kami periksa semua sehat.
Tidak ada keluhan seperti batuk maupun flu. Semoga sehat semua,” imbuhnya.
Tidak ada keluhan seperti batuk maupun flu. Semoga sehat semua,” imbuhnya.
Untuk melakukan antisipasi ini,
kepala desa mengandalkan bidan desa, serta kader-kader kesehatan desa. Di Desa
Pelemgede ada 30 kader kesehatan. Termasuk untuk mengingatkan warga agar tidak
berkerumun, dan menjaga diri, menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing. (ars)
kepala desa mengandalkan bidan desa, serta kader-kader kesehatan desa. Di Desa
Pelemgede ada 30 kader kesehatan. Termasuk untuk mengingatkan warga agar tidak
berkerumun, dan menjaga diri, menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing. (ars)