PATI – Perum Bulog Kantor Cabang Pati terus meningkatkan upaya penyerapan beras hasil panen petani di wilayah Pati guna menjaga stabilitas harga beras.
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Pati, Hardiansyah, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, telah diserap sebanyak 6.000 ton beras kualitas medium di dalam negeri.
“Pada tahun 2024 sebesar 17.000 ton, dan hingga bulan ini sudah tercapai 6.000 ton,” jelasnya, Rabu (08/05/2024).
Perum Bulog Kantor Cabang Pati juga memberikan kesempatan luas bagi pengusaha penggilingan padi yang ingin menjadi mitra kerja baru dalam menyerap hasil panen petani, baik beras maupun gabah kering giling.
“Stok beras kami saat ini sebesar 11.500 ton sehingga cukup aman untuk kebutuhan penyaluran bantuan pangan maupun SPHP. jadi tidak perlu khawatir, proses pengadaan beras dalam negeri juga masih terus berjalan,” katanya.
Harga beli beras kepada petani ditetapkan sesuai dengan penugasan dari Bapanas, dengan harga fleksibilitas sebesar Rp 11.000 per kilogram di gudang Bulog, yang berlaku hingga 30 Juni 2024.
Menyikapi kabar sebelumnya yang menyebutkan bahwa beras dari penggilingan padi di Pati tidak layak, Hardiansyah menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Penyerapan beras di gudang Pati berasal dari mitra penggilingan padi di Pati, dengan sejumlah 73 mitra sebagai mitra kerja.
“Penyerapan beras di gudang kami yang berada di Kabupaten Pati semuanya dari mitra kerja penggilingan dari Kabupaten Pati, kami ada datanya (sejumlah 73 mitra),” jelas dia.
Proses penyerapan beras masih berjalan lancar, dengan penyerapan harian mencapai 300 hingga 500 ton per hari. Hal ini memberikan optimisme bagi Bulog untuk dapat menyerap lebih banyak hasil panen dari petani
“Harapannya kita dapat memaksimalkan penyerapan sehingga petani dapat harga yang layak sehingga harga di tingkat produsen terjaga, dan tidak lupa melalui Program Bantuan Pangan dan SPHP dapat menjaga harga di tingkat konsumen,” tandasnya.
Editor: Fatwa