SOLO – Cabor sepatu roda menyumbang medali perunggu. Perolehan medali tersebut tercatat menjadi medali pertama bagi kontingen Kabupaten Pati di ajang Porprov Surakarta 2018.
Bertanding di Velodrome Stadion Manahan Laurainsya Putri Lilianti berhasil menyabet
perunggu di kelas ITT 500 meterdengan catatan waktu 47.372 detik
perunggu di kelas ITT 500 meterdengan catatan waktu 47.372 detik
Atlet asal SMP 2 Pati yang
bertempat tinggal di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus ini mengaku bangga bisa
menyumbangkan medali pertama untuk Kabupaten Pati.
bertempat tinggal di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus ini mengaku bangga bisa
menyumbangkan medali pertama untuk Kabupaten Pati.
Terlebih bagi sang pelatih.
Raihan anak asuhnya tak disangka sebelumnya. Pelatih cabang olahraga sepatu
roda Dhila Bayu Pratama, mengaku bangga atas prestasi yang diraih atletnya
tersebut.
Raihan anak asuhnya tak disangka sebelumnya. Pelatih cabang olahraga sepatu
roda Dhila Bayu Pratama, mengaku bangga atas prestasi yang diraih atletnya
tersebut.
“Diluar dugaan tim pelatih, dia bisa meraih medali pertama bagi
kontingen Pati, ini merupakan awal yang bagus buat prestasi dan pengembangan sepatu
roda di Pati,” ujarnya.
kontingen Pati, ini merupakan awal yang bagus buat prestasi dan pengembangan sepatu
roda di Pati,” ujarnya.
Apalagi sarpras bagi sepatu roda
dinilai masih kuramg. Lebih lanjut ia berharap, ada perbaikan tempat latihan
untuk memaksimalkan potensi atlet sepatu roda, agar bisa maju mewakili Jawa
Tengah di ajang Pekan Olahraga Nasional mendatang.
dinilai masih kuramg. Lebih lanjut ia berharap, ada perbaikan tempat latihan
untuk memaksimalkan potensi atlet sepatu roda, agar bisa maju mewakili Jawa
Tengah di ajang Pekan Olahraga Nasional mendatang.
“Dengan keterbatasan tempat
latihan yang kurang memadai buat mengatur waktu, karena jenjang kedepan lebih
berat yang akan dihadapi oleh atlet karena harus ikut seleksi menuju kejuaraan
PON untuk mewakili Jateng,” ujar Dhila Bayu. (yan)
latihan yang kurang memadai buat mengatur waktu, karena jenjang kedepan lebih
berat yang akan dihadapi oleh atlet karena harus ikut seleksi menuju kejuaraan
PON untuk mewakili Jateng,” ujar Dhila Bayu. (yan)