KUDUS – Sejumlah tokoh sudah terang-terangan mendeklarasikan bakal maju sebagai calon Bupati Kudus 2024.
Yang cukup menyita perhatian adalah dua nama tokoh yang sudah tidak asing bagi warga Kudus. Dia adalah Mawahib dan Sam’ani Intakoris.
Mawahib sudah mendeklarasikan sebagai bakal calon Bupati, balihonya sudah dipasang di banyak tempat. Di sosmed juga sudah rame sekali.
Rekam Jejak
Mawahib merupakan politikus dari Partai Golkar. Dia merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Mawahib merupakan adik dari politikus senior Partai Golkar Nusron Wahid yang merupakan anggota DPR RI.
Sementara Sam’ani adalah sosok berpengalaman di pemerintahan Kabupaten Kudus, dia sudah puluhan tahun menjadi PNS dengan berbagai jabatan mentereng.
Sam’ani pernah menjadi kepala DPUPR kabupaten Kudus, dia juga pernah menjabat sebagai Sekda kabupaten Kudus, hingga kemudian dimutasi menjadi kepala dinas perpustakaan Kabupaten Kudus.
Saat ini Sam’ani sudah mengajukan pensiun, sebagai bentuk keseriusannya untuk maju sebagai calon Bupati Kudus.
Sam’ani sudah terus terang akan maju bahkan sudah menggandeng sosok untuk menjadi calon wakilnya. Di sosmed juga sudah sangat rame.
Siapa lebih unggul
Lalu siapakah yang layak menjadi calon Bupati Kudus pada periode 2024 ini?
Jika melihat pengalaman di pemerintahan tentu nama Sam’ani lebih dijagokan, sebagai mantan sekda dia pasti paham betul mengelola pemerintahan.
Namun Mawahib juga memiliki kelebihan, dia merupakan seorang politikus, tentu banyak memiliki jaringan dari provinsi hingga pusat. Apalagi kakaknya adalah orang penting di koalisi Prabowo – Gibran dalam pilpres 2024 kemarin.
Tentunya ada keistimewaan tersendiri jika Mawahib nantinya bisa menjadi calon Bupati Kudus dan terpilih. Jaringan hingga ke pusat penting untuk membantu kelancaran pembangunan. Sehingga Kudus mendapat banyak program yang baik.
Seperti Solo misalnya, dengan kekuatan jaringan Walikotanya, Solo dipercaya pusat mendapat banyak program dan proyek besar. Tentu ini akan sangat membantu daerah yang APBD nya tentu terbatas.
Penulis: Arif
Editor: Fatwa